Suara.com - Sejumlah pegawai Huawei Technologies Co terlibat dalam setidaknya 10 proyek riset militer China selama 10 tahun terakhir, demikian diwartakan Bloomberg seperti dilansir dari Reuters.
Para pegawai Huawei itu membantu militer China dalam berbagai proyek, mulai dari pengembangan teknologi kecerdasan buatan hingga komunikasi radio.
Huawei sendiri mengaku tak mengetahui keterlibatan para pegawainya dalam riset-riset militer tersebut.
"Huawei tak mengetahui jika pegawainya menerbitkan riset dalam kapasitas pribadi mereka," kata juru bicara Huawei, Joe Kelly.
Baca Juga: Di China, Beli Ponsel Samsung dapat Bonus Huawei
Kelly juga menekankan bahwa Huawei sebagai sebuah perusahaan tak memiliki kerja sama atau kolaborasi dengan institusi militer China.
"Huawei hanya mengembangkan dan memproduksi produk komunikasi yang sesuai dengan standar sipil dunia, serta tidak merancang produk untuk militer," lanjut dia.
Huawei selama setahun terakhir sedang jadi sorotan setelah Amerika Serikat menudingnya memasang perangkat mata-mata pada sejumlah perangkat komunikasi yang dijual di negeri Paman Sam tersebut.
Semua tudingan itu dibantah oleh Huawei.
Pada Mei lalu pemerintah AS juga melarang semua lembaga pemerintahan membeli perangkat telekomunikasi Huawei dan meminta perusahaan-perusahaan swasta dalam negeri, termasuk Google dan Facebook, untuk berhubungan bisnis dengan Huawei.
Baca Juga: Meski Telat, Ini Tanggal Peluncuran Huawei Mate X
Adapun Kementerian Pertahanan China menolak mengomentari laporan Bloomberg tersebut.