Suara.com - Otoritas penerbangan sipil federal Amerika Serikat (FAA) mengumumkan telah menemukan potensi masalah atau risiko baru pada Boeing 737 Max dan mengatakan masalah tersebut harus segera diatasi sebelum pesawat tersebut diizinkan mengudara kembali.
Masalah baru tersebut ditemukan dalam sebuah tes simulator pekan lalu dan belum diketahui apakah risiko itu bisa diatasi oleh peranti lunak atau lewat perbaikan peranti keras yang butuh upaya lebih rumit.
FAA sendiri tak merinci apa masalah baru yang ditemukan pada Boeing 737 Max, pesawat yang sedang dilarang terbang di seluruh dunia karena terlibat dalam kecelakaan mematikan pada Oktober 2018 dan Maret 2019 lalu.
Kecelakaan pertama terjadi pada Oktober 2018, ketika pesawat Boeing 737 Max milik Lion Air jatuh di Laut Jawa. Sementara kecelakaan kedua menimpa pesawat milik Ethiopian Airlines. Sebanyak 346 orang tewas dalam dua kecelakaan itu.
Baca Juga: Regulator dan Maskapai Bertemu Mau Terbangkan Boeing 737 Max 8 Lagi
"Proses tes FAA dirancang untuk menemukan risiko-risiko potensial. FAA menemukan sebuah risiko potensial yang harus dimitigasi oleh Boeing. FAA akan mencabut larangan terbang ketika kami yakin semuanya sudah aman," terang FAA kepada Reuters.
Sebelumnya pada Mei lalu FAA mengatakan bahwa izin terbang kembali untuk Boeing 737 Max bisa diberikan selambatnya pada akhir Juni.
Tetapi temuan masalah baru ini bisa membuat Boeing menunda uji sertifikasi sampai paling cepat 8 Juli mendatang. FAA sendiri akan butuh waktu selama dua atau tiga pekan untuk mengevaluasi perbaikan dari Boeing sebelum memutuskan apakah 737 Max layak terbang.