CEO Bukalapak: Mudah-mudahan Tahun Ini Decacorn

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 27 Juni 2019 | 19:31 WIB
CEO Bukalapak: Mudah-mudahan Tahun Ini Decacorn
Akun resmi CEO Bukalapak, Achmad Zaky. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situs layanan jual-beli online Bukalapak telah menjadi salah satu perusahaan rintisan yang berstatus unicorn di Indonesia dan akan melangkah lebih jauh untuk meraih pencapaian lainnya, termasuk menyandang status decacorn.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa jadi decacorn," kata CEO Bukalapak Achmad Zaky di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Meski ingin masuk dalam daftar perusahaan rintisan dengan valuasi di atas 10 miliar dolar Amerika Serikat, Zaky belum bersedia memberikan informasi mengenai valuasi perusahaan mereka.

Diketahui pada awal 2019, Bukalapak mendapatkan suntikan dana Mirae Asset-Naver Asia Growth dari Korea Selatan senilai Rp 706,6 miliar.

Baca Juga: Bukalapak Dapat Rangking 1 Startup Indonesia, Dikunjungi 131,7 Juta Orang

Cita-cita untuk menyandang status decacorn pada 2019 itu diupayakan Bukalapak dengan menumbuhkan segmen offline melalui Mitra Bukalapak, yaitu kemitraan dengan warung dan usaha kecil.

Mitra Bukalapak sudah menjalin kemitraan dengan sekitar satu juta warung di Indonesia. Zaky mengatakan respons terhadap program itu cukup positif karena pendapatan warung yang bermitra dengan mereka meningkat.

Bukalapak mulai berinvestasi senilai Rp 1 triliun untuk program offline pada 2019, termasuk untuk memperluas gudang dan produk berupa barang yang dapat dijual di warung-warung.

Meskipun membidik status decacorn, Zaky mengaku target itu bukan tujuan utama Bukalapak. Dia ingin platform tersebut dapat menciptakan peluang usaha yang lebih banyak khususnya bagi usaha kecil.

"Kami ingin menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak," kata Zaky seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Bukalapak Akui Diretas, Tapi Bukan Data Pengguna

Bukalapak telah tumbuh tiga kali lipat pada 2018. Mereka menargetkan dapat mencapai pertumbuhan ganda pada 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI