Suara.com - Instagram menegaskan pihaknya tak pernah mengintip percakapan para penggunanya sebagai bagian dari strategi pemasaran, demikian dikatakan Adam Mosseri, pemimpin perusahaan media sosial tersebut.
"Kami tak mengintip pesan-pesan Anda, kami tak menguping. Jika kami melakukan hal-hal tersebut, maka akan menjadi masalah besar," kata Mosseri dalam wawancara dengan CBS, Selasa (25/6/2019).
"Tapi saya sadar, kalian tak akan memercayai saya," lanjut dia.
Dalam wawancara itu Mosseri mengakui bahwa dirinya sering dicecar oleh pengguna Instagram, yang mengeluh sering disasar iklan dari toko, restoran, dan perusahaan lain yang merek atau namanya mereka sebut dalam percakapan dalam media sosial tersebut.
Baca Juga: Dapat Komentar Nyinyir di Instagram, Ini Balasan Savage Ridwan Kamil
Mosseri mengatakan ada dua kemungkinan jika pengguna Instagram menerima iklan tersebut. Pertama karena keberuntungan semata atau kedua, karena pengaruh alam bawah sadar.
"Anda melihat-lihat sebuah restoran di Facebook atau Instagram dan menyukainya. Hal itu akan melekat dalam pikiran, mengendap di alam bawah sadar, dan kemudian Anda melihatnya lagi. Menurut saya hal ini sering terjadi, dalam cara yang sangat samar," jelas Mosseri.
Instagram, seperti perusahaan induknya Facebook, memang sering menjadi sorotan karena dituding menjual data-data pribadi pengguna ke pengiklan untuk meraup keuntungan.
Faktanya, keuntungan Facebook dan Instagram memang sebagian besar berasal dari iklan karena dua media sosial tersebut menyediakan layanannya secara gratis.
Baca Juga: Pengguna Instagram dan Facebook Indonesia Terbesar ke-4 di Dunia