Perhelatan Internasional PostgreSQL Asia Perdana Digelar di Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 23 Juni 2019 | 15:51 WIB
Perhelatan Internasional PostgreSQL Asia Perdana Digelar di Indonesia
Ilustrasi Open Source. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konferensi tingkat dunia yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia dengan tema “Saat bisnis bertemu Hacker” dari PGConf.ASIA 2019, akan membahas tentang beragam solusi bisnis terkait finansial dengan menggunakan PostgreSQL akan digelar di Bali mulai 9 hingga 12 September mendatang.

PGConf.ASIA 2019 merupakan ajang tahunan konferensi internasional di Asia akan mempertemukan para pengguna, pengembang, dan para ahli, memaparkan implementasi bisnis, terobosan, peningkatan efisiensi, sekuriti, professional support, studi kasus, kisah sukses, fitur baru, dan best practice dari PostgreSQL database Open Source.

PGConf.ASIA 2019 akan menghadirkan para pembicara dari seluruh dunia untuk saling berbagi pengalaman kepada para peserta konferensi.

“Terselenggaranya Konferensi Postgres terbesar di Asia ini merupakan bentuk kepercayaan dunia Open Source terhadap Indonesia”, kata Julyanto Sutandang, CEO Equnix Business Solutions, Pte Ltd melalui keterangan resminya.

Baca Juga: Google Putus Kerja Sama, 4 OS Open Source Ini Bisa Jadi Pilihan Huawei

Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan PGConf.ASIA 2019, yang biasanya digelar di Jepang, menunjukkan bahwa perkembangan serta popularitas PostgreSQL di tanah air telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Perusahaan perbankan, telekomunikasi, ritel modern, dan instansi pemerintah telah menggunakan sistem database PostgreSQL.

Di tingkat global, selama dua tahun berturut-turut, PostgreSQL berhasil mempertahankan posisi puncak sebagai database dengan pertumbuhan tercepat di dunia menurut DB-Engines. Di sisi popularitas, DB-Engines melaporkan bahwa database open source mengalami peningkatan popularitas setiap tahunnya sejak 2013 dan telah menggerus pangsa pasar database komersial. Meskipun database komersial masih memimpin pasar, tapi database open source menunjukkan tren penguatan untuk menjadi mayoritas dalam tampo 12 hingga 18 bulan mendatang.

“Masyarakat bisnis Indonesia telah siap mengadopsi PostgreSQL dengan lebih mendalam. Indonesia membutuhkan open source untuk memperkuat perekonomian, menghemat biaya, dan menjamin integritas data serta keamanan. Perlu adanya dukungan semua pihak terutama kalangan enterprise dan pemerintah,” kata Julyanto.

Perhelatan PGConf.ASIA 2019 telah mendapatkan dukungan dari sejumlah sponsor, di antaranya adalah 5 perusahaan besar, yang menunjukkan kemajuan dukungan positif terhadap PostgreSQL di tanah air. Dengan demikian, para peserta konferensi hadir secara independen tanpa aliansi industri sehingga mampu menyuguhkan pandangan yang realistis.

Menurut data International Congress & Convention Association (ICCA) 2018, peserta atau wisatawan MICE memiliki kemampuan berbelanja sekitar 7 kali lipat dari kemampuan wisatawan biasa. Dengan demikian, perlu dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah agar perhelatan internasional ini bisa terselenggara dengan baik dan sukses demi kemajuan perkembangan PostgreSQL di Indonesia.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Patungan Genjot Perkembangan "Open Source"

“Kemajuan perkembangan PostgreSQL tidak hanya bergantung kepada komunitas tetapi juga adanya dukungan dari semua pihak untuk membangun ekosistem bisnis yang membangun,” kata Julyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI