Suara.com - Buat Anda yang merasakan, beberapa daerah di Pulau Jawa suhu udaranya terasa lebih dingin dari biasa, belakangan ini. Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh Monsoon Dingin Australia.
Monsoon Dingin Australia ini diperkirakan berlangsung dari Juni hingga puncak musim kemarau September mendatang. Suhu udara yang dingin ini dipengaruhi adanya periode musim dingin di benua Australia yang berada di tekanan udara yang cukup tinggi.
Hal itu membuat terbentuknya antisiklon di daerah tersebut serta massa udara yang bersifat dingin dan kering.
Sedangkan, wilayah Asia sendiri mengalami musim panas dan terdapat daerah tekanan rendah sehingga terbentuk siklon.
Baca Juga: BMKG Prediksi DKI Jakarta Cerah Berawan, Bogor Hujan Ringan Siang Hari
"Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin timuran yaitu massa udara berasal dari Benua Australia." Dilansir dari laman BMKG.
Udara dingin ternyata tak hanya dirasakan di Pulau Jawa, namun berbagai wilayah di Indonesia juga merasakannya, seperti Bali, NTB dan NTT.
Penyebabnya adanya pola tekanan udara yang realtif tinggi di Australia dan rendah di Asia yang menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia membawa udara dingin dan kering tersebut mengarah ke Asia melewati Indonesia.
Dikutip dari analisis iklim BMKG menyatakan, "Sementara Monsoon Australia diperkirakan lebih kuat dibanding normalnya sehingga berpotensi mengurangi peluang pembentukan awan dan hujan di wilayah Indonesia khususnya bagian selatan."
Monsoon Dingin Australia juga menyebabkan suhu udara musim kemarau di Indonesia menjadi lebih dingin dari musim hujan. Monsoon Dingin Australia ini akan berlangsung dari hingga September nanti.
Baca Juga: Sorong Papua Barat Diguncang Gempa, BMKG Minta Masyarakat Tetap Tenang