Tak hanya fake engagement atau keterlibatan palsu, aplikasi robot itu bisa menyediakan jumlah follower palsu yang signifikan kepada penggunanya.
Dikutip dari Abacus News, berkat kepopulerannya di Weibo dan jumlah follower-nya yang mencapai 25 juta orang, Cai Xukun mendapatkan keuntungan lebih.
Ia berhasil bekerja sama dengan brand terkenal seperti Chanel, L'Oreal, Innisfree dan Vivo.
Baca Juga : Miris, Karyawan di China Dipecat Setelah Mengirim Emoji OK ke Bos lewat WeChat
Baca Juga: Demi Perbanyak Followers, Meghan Markle Pekerjakan Ahli Media Sosial
Meski Cai Xukun sekarang menjadi sorotan, ia bukan satu-satunya selebriti di media sosial yang menggunakan bot untuk mendongkrak popularitasnya.
Kasus lainnya masih akan diselidiki oleh kepolisian China dan kemungkinan masih ada yang akan terbongkar lagi.
Jual beli follower palsu di media sosial memang menggiurkan, namun apabila dilakukan di China sepertinya kita harus berpikir ulang. (HiTekno.com).