Penjualan Ponsel Layar Lipat Huawei Mate X Ditunda

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 15 Juni 2019 | 01:05 WIB
Penjualan Ponsel Layar Lipat Huawei Mate X Ditunda
Huawei Mate X saat diperkenalkan di Mobile World Congress (MWC) 2019, Barcelona, Spanyol. [AFP/Josep Lago]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Huawei, pada Jumat (14/6/2019), mengumumkan akan menunda penjualan ponsel layar lipat, Huawei Mate X. Langkah itu diambil raksasa teknologi China tersebut untuk melakukan pengujian tambahan setelah Samsung juga mengambil kebijakan yang sama karena Galaxy Fold mengalami masalah pada layarnya.

Huawei Mate X pertama kali diperkenalkan pada Februari dan rencananya akan dijual seharga sekitar 2.299 euro atau sekitar Rp 37 juta.

Tadinya Huawei akan menjual gawai itu pada Juni, tetapi kemudian mengumumkan penjualannya Huawei Mate X ditunda ke September mendatang.

Juru bicara Huawei mengatakan pihaknya khawatir Mate X akan mengalami masalah yang sama dengan Samsung Galaxy Fold, yang layarnya retak ketika diuji oleh sejumlah wartawan pada April lalu.

Baca Juga: Samsung Janji Akan Selidiki Kerusakan pada Layar Lipat Galaxy Fold

Samsung belakangan juga mengundur jadwal penjualan Galaxy Fold, meski sejumlah calon pembeli sudah mengantre untuk memesan gawai berlayar lipat tersebut.

"Kami tidak ingin meluncurkan sebuah produk yang bisa merusak reputasi kami," kata juru bicara Huawei.

Penundaan penjualan Huawei Mate X sendiri diumumkan ketika Huawei terancam tak bisa menggunakan sistem operasi Android dari Google, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melarang perusahaan itu berbisnis dengan perusahaan AS.

Tetapi menurut Vincent Pang, kepala komunikasi korporat Huawei, penundaan tersebut tak ada hubungannya dengan pelarangan oleh AS. Ia mengatakan saat ini Huawei Mate X sedang melewati sejumlah tes sertifikasi dengan beberapa operator telekomunikasi dan tes tersebut dijadwalkan rampung pada Agustus mendatang. [CNBC/Reuters]

Baca Juga: Huawei Mate X Harus Masuk Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI