Boeing 737 Max Harus Dilarang Terbang Selamanya

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 10 Juni 2019 | 20:56 WIB
Boeing 737 Max Harus Dilarang Terbang Selamanya
Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan oleh Thai Lion Air. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat jenis Boeing 737 Max harus dilarang terbang selamanya atau secara permanen karena memiliki cacat desain, demikian desak Ralph Nader, pengacara sekaligus aktivis perlindungan konsumen terkemukan di Amerika Serikat.

Nader, seperti diwartakan Bloomberg pekan lalu, mengatakan mesin berukuran besar yang terpasang pada sayap-sayap Boeing 737 Max memiliki cacat secara desain dan karenanya akan sangat membahayakan jika dioperasikan kembali.

"Boeing 737 Max harus dilarang terbang. Ini bukan masalah peranti lunak. Ini soal cacat desain struktural: mesin-mesinnya terlalu besar untuk badan pesawat yang tradisional," kata Nader dalam sebuah diskusi bertajuk keselamatan penerbangan di Washington DC, AS.

Nader mengatakan Boeing 737 Max sebenarnya adalah pesawat dari tahun 1960an yang diberi mesin baru, bukannya pesawat baru yang didesain benar-benar dari nol oleh rakasasa penerbangan asal AS tersebut.

Baca Juga: Maskapai Asal AS Kompak Tunda Terbangkan Boeing 737 Max 8

Mesin-mesin baru yang lebih besar itu - yang dipasang lebih tinggi ketimbang pada varian lawas Boeing 737 - mengubah cara pesawat tersebut terbang dalam kondisi tertetu.

Alhasil Boeing harus meng-install sistem penerbangan otomatis pada 737 Max. Tetapi cacat pada sistem komputer tersebut justru menyebabkan dua kecelakaan beruntun di Indonesia dan Ethiophia baru-baru ini dan menyebabkan 346 orang tewas. Salah satu korban tewas adalah cucu Nader sendiri.

Boeing sendiri mengaku sedang memperbaiki sistem komputer tersebut dan sedang melalukan uji terbang untuk memastikan pesawat tersebut aman untuk kembali terbang.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada Tuan Nader dan semua keluarga korban yang meninggal dalan kecelakaan Ethiopian bernomor penerbangan 302 dan Lion Air bernomor penerbangan 610," kata juru bicara Boeing, Charles Bickers, menanggapi desakkan Nader itu.

"Keselamatan adalah prioritas utama saat kami melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan agar (Boeig 737) Max bisa kembali terbang," tutup Bickers.

Baca Juga: Bulan Depan, FAA Bakal Kembali Keluarkan Izin Terbang Boeing 737 MAX 8

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI