Suara.com - Stasiun luar angkasa (International Space Station/ISS) milik Amerika Serikat (AS) mulai terbuka untuk umum. Hal ini diumumkan langsung oleh Nasa melalui akun Twitter resmi mereka.
Kabarnya, ISS akan menjadi fasilitas umum yang bisa digunakan untuk pengambilan gambar film dan dapat dikomersialkan. Himbauan yang disampaikan Nasa mengungkapkan bahwa perusahaan swasta atau pihak lain diperkenankan untuk menggunakan fasilitas ISS.
Mereka bisa memproduksi atau melakukan pengujian produk mereka sendiri terhadap berbagai hal yang telah mengorbit di planet kita sejak 1998 dan telah ditempati sejak 2011.
Wakil Direktur ISS, Robyn Gatens mengatakan bahwa akan ada dua misi pengiriman astronot swasta per tahun. Sayang, pengumuman yang disampaikan Nasa hanya terbuka untuk seluruh warga negara AS.
Baca Juga: NASA Ingin Jadikan Stasiun Luar Angkasa Internasional Wahana Komersial?
"Nasa membuka stasiun luar angkasa untuk kebutuhan komersia dan marketing. Kesempatan ini belum pernah diberikan sebelumnya," kata CFO ISS, Jeff DeWit.
Jika ada yang berminat, mereka bisa mengirim astronot mereka sendiri ke stasiun luar angkasa di awal tahun depan. Begitu juga dengan tarif yang akan dibebankan.
Sebagai informasi, Nasa menyiapkan hingga 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 569,2 triliun untuk operasional ISS. Sehingga, ide membukanya untuk umum ini terlihat hal yang masuk akal.
Dikutip Metro dari The Verge, Nasa akan membebankan perusahaan swasta Rp 160,11 juta per astronot per hari untuk menggunakan sistem pendukung dan toilet dan 22.500 dolar AS atau sekitar Rp 320,18 juta per hari untuk seluruh kebutuhan kru seperti makanan, udara, kebutuhan medis dan lainnya.
Baca Juga: NASA Bakal Kirim Peralatan Misi ke Bulan Mulai 2020