Suara.com - Telkomsel mencatat kenaikan trafik layanan data tertinggi pada H-1 Lebaran tahun ini menjadi 19,30 Petabyte atau meningkat 12,3 persen jika dibandingkan dengan trafik layanan data pada hari normal.
Jika dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu, trafik layanan ini mengalami kenaikan sekitar 49,8 persen. Rata-rata lonjakan tertinggi terjadi di antara pukul 00.00 hingga 06.00, atau pada saat sahur.
Wilayah dengan kenaikan trafik layanan data tertinggi adalah Jawa Tengah dengan peningkatan 44,0 persen dibandingkan hari normal, diikuti wilayah Jawa Barat (sebesar 31,2 persen) dan Jawa Timur (sebesar 26,9 persen).
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami menyadari tingginya minat pelanggan untuk memanfaatkan jaringan Telkomsel sehingga kualitas, kapasitas, dan jangkauan jaringan tetap kami optimalkan hingga berakhirnya masa libur Lebaran dan seterusnya," ujar Denny Abidin, Vice President Corporate Communications Telkomsel, dalam keterangannya.
Dalam hal ini, kontribusi tertinggi penggunaan layanan data secara umum berasal dari pelanggan yang beraktivitas di media social mencapai 30,4 persen. Pelanggan juga memanfaatkan layanan data untuk menyaksikan film atau video secara streaming dengan kontribusi sebesar 28,7 persen.
Baca Juga: Jokowi Ajak Jan Ethes dan Sedah Mirah Beli Batik di Pasar Beringharjo
Sementara itu, komunikasi berbasis teks, serta panggilan suara dan panggilan video melalui aplikasi pesan instan memberikan andil sekitar 15,7 persen terhadap penggunaan layanan data.
Pada layanan video streaming, salah satu kontributor meningkatnya konsumsi kuota data adalah aktivitas pelanggan yang menyaksikan streaming melalui aplikasi YouTube. Khusus layanan media sosial kontributor meningkatnya konsumsi kuota data didominasi aktivitas pelanggan pada aplikasi Facebook dan Instagram.
Sementara itu, beberapa aplikasi lain yang menjadi favorit pelanggan selama periode Lebaran tahun ini adalah Google Service yang memiliki andil terhadap penggunaan layanan data Telkomsel sebesar 7,7 persen, diikuti Mobile Legend dan TikTok masing-masing sebesar 1,1 persen.