Suara.com - Selain macet, masalah yang kerap terjadi saat arus mudik adalah gangguan sinyal operator, baik karena kepadatan trafik ataupun blank spot di wilayah tertentu sehingga memutus sinyal komunikasi para pemudik.
Pada arus mudik tahun ini, sejumlah operator seluler di Indonesia telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi masalah tersebut.
XL Axiata
Menjelang musim mudik Lebaran 2019, XL Axiata memperkirakan adanya peningkatan trafik sekitar 20 persen.
Baca Juga: Sering Disebut Operator Mahal, Bos Telkomsel Angkat Bicara
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya mengatakan, pihaknya telah memastikan kapasitas jaringan akan sanggup untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan selagi mudik.
“Kami sudah pasang lebih dari 1.700 BTS. Totalnya, bagian dari rollout kami, lebih dari 10.000 BTS," ujar Yessie belum lama ini.
Selain itu, Yessie mengklaim bahwa sinyal 4G LTE XL sudah mencakup 97 persen jalur mudik Trans Jawa hingga Probolinggo, Jawa Timur. Sementara, untuk jalur kereta api, ia mengatakan sebanyak 93 persen sudah tercakup sinyal 4G LTE XL.
Tri
Hutchison 3 (Tri) Indonesia mengungkapkan bahwa teknologi 4G dan 4.5G disiapkan untuk mudik tahun ini.
Baca Juga: Operator Telekomunikasi Merger, Bagaimana Nasib Pelanggan?
Selain itu, Tri juga telah mempersiapkan perluasan kapasitas dan cakupan jaringan sejak awal tahun sebagai bagian dari ekspansi agresif 3 membangun 8.000 sites 4G di 2019.
Lebih dari 50 persen dari total sites tersebut telah dibangun di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Tambahan sites ini diperkirakan mampu menampung lonjakan trafik hingga 140 persen. Sedangkan untuk menghindari blank spot, Tri menambahkan 37 mobile BTS di beberapa titik rute mudik.
Guna mengurangi kepadatan trafik data, mereka juga telah melakukan transformasi core network system yang tersebar di 19 kota, sehingga pengaturan trafik komunikasi data Tri tidak terpusat.