Suara.com - Sering kali ponsel Xiaomi dicap sebagai ponsel gaib karena sering kali kehabisan stok hingga langka di pasaran. Anehnya, sesama merek ponsel China, Vivo justru tidak mengalami kelangkaan.
Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa hal itu ada hubungannya dengan strategi manufaktur produsen ponsel China.
Sebagian besar produsen ponsel China, termasuk pemain besar seperti Xiaomi, Huawei dan Samsung, mengandalkan ODM untuk merancang dan membuat ponsel mereka.
ODM (Original Design Manufacturer) mengurus keseluruhan desain dan keperluan untuk memproduksi ponsel yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: Ramai Ajakan Balas AS lewat Apple, CEO Huawei Beri Jawaban Mengejutkan
Dengan cara ini, perusahaan tidak perlu khawatir mengenai pengembangan pabrik atau manufaktur. Itu membuat mereka dapat menghemat biaya serta memperpendek siklus pengembangan produk.
Menurut data terbaru yang dimuat Gizmochina, ponsel Xiaomi ternyata terlalu bergantung pada ODM.
Bahkan ketergantungan Xiaomi pada outsourcing dianggap sebagai salah satu yang tertinggi di antara produsen ponsel di pasar global.
Baca Juga : Melebihi Ekspektasi, Penjualan Xiaomi Melonjak di Kuartal Pertama 2019
Xiaomi mengalihdayakan hampir 75 persen dari desain dan pembuatan ponsel ke ODM seperti Huaqin, Wingtech, dan Longcheer.
Baca Juga: Kuartal Pertama 2019 Penjualan Xiaomi Melesat
Ketiga perusahaan tersebut adalah tiga ODM teratas untuk pasar global saat ini. Di sisi lain, Vivo justru tidak menggunakan ODM sama sekali.
Vivo dan Huawei adalah dua perusahaan dalam daftar pengiriman ponsel global teratas yang mengalami peningkatan YoY (Year over Year).
Menurut laporan terbaru, Vivo adalah satu-satunya produsen ponsel China yang merancang dan memproduksi ponsel mereka sendiri.
Baca Juga : Bikin Penasaran, Ini Kelebihan dan Kekurangan Vivo Y17
Dengan kata lain, keterlibatan ODM dalam memproduksi ponsel adalah 0 persen atau tidak ada sama sekali.
Jika salah satu model mengalami kekurangan pasokan, Vivo dapat secara cepat bekerja dengan pabrik-pabriknya untuk memperbaiki kesenjangan pasokan.
Dikutip dari Gizmochina, perusahaan besar lainnya seperti Nokia dan Oppo diketahui meningkatkan ketergantungan mereka terhadap ODM dalam dua tahun terakhir.
Sementara Lenovo meraih angka tertiggi dengan tingkat ketergantungan mencapai 85 persen.
Permintaan ponsel Xiaomi dalam jumlah besar dan ketergantungan mereka tehadap ODM merupakan faktor utama mengapa ponsel mereka dijuluki ponsel gaib.
Sepertinya Xiaomi harus banyak berinvestasi untuk mendirikan pabriknya sendiri sehingga nantinya ponsel Xiaomi tak dijuluki ponsel gaib lagi. (HiTekno.com).