Ilmuwan Temukan Cara Bernapas di Mars?

Rabu, 29 Mei 2019 | 15:50 WIB
Ilmuwan Temukan Cara Bernapas di Mars?
Ilustrasi permukaan planet Mars. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok ilmuwan dilaporkan telah menemukan cara yang memungkinkan manusia dapat bernapas di Mars. Ilmuwan yang berasal dari Caltech tersebut membuat perangkat baru yang bisa menghasilkan modifikasi oksigen.

Ilmuwan mengembangkan sebuah metode untuk mengekstraksi oksigen dari karbon dioksida yang diilhami oleh komet. Para ilmuwan ini percaya bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk misi antarplanet di masa depan.

Molekul air yang dilepaskan komet dapat dipercepat dengan adanya angin Matahari. Hal itu akan membuat molekul tersebut melepaskan oksigen ketika molekul jatuh kembali ke permukaan komet.

Para ilmuwan kemudian membuat percobaan yang dapat mempercepat reaksi molekul karbon dioksida dan membuatnya bertabrakan dengan permukaan kertas emas (gold foil surface). Emas sendiri merupakan elemen lembam sehingga para ilmuwan yakin bahwa oksigen yang terbentuk berasal dari reaksi kimia.

Baca Juga: Disangka Merah, Ternyata Planet Mars Bisa Berubah Warna

Ilustrasi planet Mars (Shutterstock).
Ilustrasi planet Mars (Shutterstock).

"Pada saat itu kami berpikir mustahil untuk menggabungkan dua atom oksigen dari molekul CO2 bersama-sama karena CO2 adalah molekul linier. Kita harus menekuk molekul itu agar bisa berfungsi," ucap profesor Konstantinls P. Giapis, pemimpin penelitian, seperti yang dikutip dari IFL Science.

Namun, meskipun cara tersebut dapat bekerja dengan baik untuk menghasilkan oksigen, perangkat masih memiliki kelemahan. Setiap 100 molekul karbon dioksida yang dipercepat proses reaksinya, reaktor mini hanya dapat menghasilkan satu atau dua molekul oksigen.

Teknologi beserta perangkat baru tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications. Untuk saat ini, perangkat dan metode yang digunakan masih dalam tahap pengembangan dan pengujian lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI