Suara.com - Perusahaan financial technology (fintech) KoinWorks mengungkapkan fakta bahwa 70 persen investor di bisnisnya berasal dari kalangan milenial dengan rentang usia 25 hingga 35 tahun.
Chief Marketing Officer KoinWorks Jonathan Bryan mengatakan bahwa kalangan milenial yang berinvestasi di perusahaannya didominasi oleh pemain baru. Artinya, mereka sama sekali belum pernah terjun di bidang deposito atau reksadana.
Sedangkan secara keseluruhan, jumlah investor di KoinWorks sudah melebihi angka 148 ribu. Nominal paling kecil yang bisa diinvestasikan di perusahaan fintech sebesar Rp100 ribu.
"Pada dasarnya investor bisa memilih ke mana uangnya ingin dipinjamkan. Pendana bisa melihat siapa peminjamnya, bunganya berapa, tenornya berapa dan untuk apa dana yang dipinjam," ujar Jonathan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/5/2019).
Baca Juga: Dua Layanan Fintech Ini Ramai Digunakan Milenial Jelang Lebaran
Adapun jumlah peminjam dana (borrower) mencapai 100 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Meski begitu, KoinWorks tidak memberi jaminan kepada investor bahwa mereka akan meraup keuntungan. Akan tetapi, perusahaan telah menyiapkan dana proteksi yang bisa dicairkan ketika terjadi kasus kredit macet.
Soal limit atau batasan pinjaman yang disediakan KoinWorks mulai dari Rp 10 juta hingga mencapai Rp 2 miliar, sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai bentuk edukasi terhadap kalangan milenial, KoinWorks juga menyediakan video panduan yang akan membimbing mereka untuk menentukan arah investasi mereka.
"Misalnya di aplikasi mereka lihat ada lima peminjam, mereka bisa pilih mau yang mana. Investor punya dana Rp 500 ribu, bisa dipecah ke beberapa peminjam dengan kelipatan Rp 100 ribu," paparnya.
Baca Juga: LPS Nilai Fintech Belum Bisa Jadi Tandingan BPR
Sedangkan dari segi keamanan siber, KoinWorks sudah mengantongi sertifikasi ISO 27001 yang menjamin sistem manajemen keamanan informasi.
"Untuk teknis pengamanan siber di aplikasi maupun web, itu bukan ranah saya. Tapi yang pasti, kami sudah punya ISO 27001 dari tahun lalu. Selain itu, tim IT cukup kompeten di bidangnya," tandas Jonathan.