Masyarakat Indonesia Mudah Terpicu oleh Provokasi di Media Sosial

Selasa, 28 Mei 2019 | 20:06 WIB
Masyarakat Indonesia Mudah Terpicu oleh Provokasi di Media Sosial
Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Founder dan Ketua Umum Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Adri Sutedja mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sangat mudah terpicu emosinya akibat serangan siber berupa informasi hoaks dan provokasi lewat media sosial.

Menurut Adri, kejahatan siber berbentuk hoaks dan hasutan ada kaitannya dengan keamanan nasional karena parameternya menyangkut tiga faktor, yaitu politik, sosial, dan budaya.

Di sisi lain, karakteristik masyarakat Indonesia yang cenderung fanatik terhadap pembentukan opini di ketiga faktor tersebut mudah dimanfaatkan penjahat siber untuk memprovokasi massa.

"Kejahatan siber ini bukan hanya sebatas hoaks, hacking, atau pelanggaran data pribadi. Dalam tahap lebih lanjut, bisa menyangkut keamanan nasional," ujar Adrie dalam diskusi bertajuk HAM dan Kejahatan Siber, Bagaimana Integrasinya? di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Baca Juga: Sudah Diingatkan Polisi, Mustofa Nahrawardaya Ngeyel Tetap Sebarkan Hoaks

Parahnya lagi, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap keamanan siber masih tergolong rendah, sehingga mereka menjadi sasaran empuk para penjahat siber yang menyebarkan hoaks lewat media sosial.

"Indonesia masih ada di posisi membangun awareness, edukasi dan mempelajari keamanan siber. Makanya mustahil bagi Indonesia benar-benar bisa menguasai kemananan siber secara instan," lanjutnya.

Selain itu, Adri menilai bahwa kecanduan masyarakat Indonesia terhadap media sosial membuat mereka tidak punya etika untuk menghormati perbedaan.

"Tidak ada budaya saling menghormati, inilah yang terjadi saat ini di Indonesia. Maka jangan heran jika mereka mudah diserang secara digital lewat kabar palsu," tutupnya.

Baca Juga: Daftar 10 Tersangka Hoaks Ditangkap Pasca Kerusuhan 22 Mei

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI