Serem Banget, Ini Penyebab Monyet India Berani Membunuh Manusia

Selasa, 28 Mei 2019 | 15:33 WIB
Serem Banget, Ini Penyebab Monyet India Berani Membunuh Manusia
Ilustrasi beberapa ekor monyet. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Monyet ternyata mennjadi hewan yang cukup ditakui di India. Pasalnya, tak sedikit kawanan monyet India yang berani menyerang bahkan membunuh manusia.

Pada November 2018, seorang ibu yang bertempat tinggal di kota pinggiran Agra, India, harus kehilangan bayi kecilnya.

Seekor monyet menerobos masuk ke dalam rumah dan mengambil bayi laki-laki dari lengannya, kemudian membawanya pergi.

Nahas, bayi berumur 12 hari itu tak selamat setelah warga menemukannya berlumuran darah tak jauh dari tempat kejadian tersebut.

Baca Juga: Viral, Monyet Dibunuh Seorang Pria karena Tak Bisa Ngomong 'Baby Sayang'

Pada Oktober 2018, seorang pria berusia 72 tahun dirajam batu sampai mati oleh sekumpulan monyet India.

Baca Juga : Tak Mau Kedinginan, Aksi Gerombolan Monyet Ini Bikin Gemas

Saat ia mencari kayu kering di bawah pohon, sekumpulan monyet menghujani pria malang itu dengan batu yang mereka dapatkan dari pabrik konstruksi di dekatnya.

Berdasarkan catatan penelitian, terdapat lebih dari 86 kasus penyerangan monyet yang terjadi pada beberapa negara bagian di India.

Monyet di India biasanya berkeliaran pada pinggiran kota. (Pixabay/ Simon Steinberger)
Monyet di India biasanya berkeliaran pada pinggiran kota. (Pixabay/ Simon Steinberger)

Seorang ilmuwan sekaligus primatolog bernama Iqbal Malik menjelaskan bahwa monyet yang hidup di India kebanyakan adalah monyet rhesus (Macaca mulatta).

Baca Juga: Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Singapura, Ini yang Dilakukan Pemkot Batam

Mereka dapat mencapai tinggi rata-rata hingga 53 sentimeter dengan berat 7,7 kilogram.

Baca Juga : Serem Banget, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Memangsa Buaya dengan Kejam

Ia mengungkapkan bahwa monyet rhesus sebenarnya merupakan hewan yang menyukai kedamaian dan cenderung tidak berbahaya.

''Mereka hidup dalam pasukan, dengan masing-masing pasukan terdiri dari bayi, anak-anak, orang dewasa yang matang secara seksual, dan orang tua. Laporan kekerasan di antara monyet rhesus sebagian besar muncul dari kasus-kasus pembelahan kelompok yang kacau, pecahnya kelompok, dan pemisahan ibu dengan bayinya,'' kata Malik dikutip dari Gizmodo.

Persebaran monyet rhesus. (Wikipedia/ Chermundy)
Persebaran monyet rhesus. (Wikipedia/ Chermundy)

Deforestasi (pengurangan lahan hutan) dalam skala besar menghancurkan habitat mereka.

Itu mengakibatkan fragmentasi kelompok dan menyebabkan monyet bergerak menuju pedesaan untuk mencari makan.

Ilmuwan tersebut juga menjelaskan bahwa monyet rhesus adalah spesies hewan yang kuat.

Ketika masing-masing monyet terperangkap dan dipisahkan dari suku mereka, itu mengganggu ikatan komunal yang rumit.

Misalnya, apabila monyet remaja dipisahkan dari ibu mereka dan ditempatkan di lingkungan yang baru, mereka cenderung kasar dan temperamental.

Baca Juga : Setelah 40 Tahun Dianggap Punah, Burung Liar Ini Muncul Kembali

Untuk mengurangi populasi monyet, pemerintah India dan ilmuwan sebenarnya sudah menggencarkan beberapa program.

Monyet akan disterilisasi dengan menggunakan laser vasektomi pada monyet jantan dan tubektomi termokauterik endoskopi pada monyet betina.

Populasi monyet diketahui telah menyusut menjadi 2,1 juta di tahun 2015 dibandingkan dengan 3,2 juta di tahun 2004.

Sayangnya, meski populasi monyet menyusut, penyerangan monyet terhadap manusia tak kunjung berkurang.

Sepertinya ilmuwan dan pemerintah India harus bekerja ekstra keras memecahkan masalah ini. Apabila tidak, maka monyet India yang bertindak agresif dapat mengancam dan membunuh manusia lagi. (HiTekno.com).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI