Baca Juga : Serem Banget, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Memangsa Buaya dengan Kejam
Ia mengungkapkan bahwa monyet rhesus sebenarnya merupakan hewan yang menyukai kedamaian dan cenderung tidak berbahaya.
''Mereka hidup dalam pasukan, dengan masing-masing pasukan terdiri dari bayi, anak-anak, orang dewasa yang matang secara seksual, dan orang tua. Laporan kekerasan di antara monyet rhesus sebagian besar muncul dari kasus-kasus pembelahan kelompok yang kacau, pecahnya kelompok, dan pemisahan ibu dengan bayinya,'' kata Malik dikutip dari Gizmodo.
Deforestasi (pengurangan lahan hutan) dalam skala besar menghancurkan habitat mereka.
Baca Juga: Viral, Monyet Dibunuh Seorang Pria karena Tak Bisa Ngomong 'Baby Sayang'
Itu mengakibatkan fragmentasi kelompok dan menyebabkan monyet bergerak menuju pedesaan untuk mencari makan.
Ilmuwan tersebut juga menjelaskan bahwa monyet rhesus adalah spesies hewan yang kuat.
Ketika masing-masing monyet terperangkap dan dipisahkan dari suku mereka, itu mengganggu ikatan komunal yang rumit.
Misalnya, apabila monyet remaja dipisahkan dari ibu mereka dan ditempatkan di lingkungan yang baru, mereka cenderung kasar dan temperamental.
Baca Juga : Setelah 40 Tahun Dianggap Punah, Burung Liar Ini Muncul Kembali
Baca Juga: Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Singapura, Ini yang Dilakukan Pemkot Batam
Untuk mengurangi populasi monyet, pemerintah India dan ilmuwan sebenarnya sudah menggencarkan beberapa program.