Berkat Kecerdasan Buatan, Mona Lisa Dihidupkan Kembali

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 26 Mei 2019 | 09:33 WIB
Berkat Kecerdasan Buatan, Mona Lisa Dihidupkan Kembali
Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subjek lukisan terkenal Leonardo da Vinci, Mona Lisa, telah dihidupkan oleh para peneliti AI (kecerdasan buatan). Video, yang diperoleh dari satu foto, menunjukkan model dalam potret menggerakkan kepala, mata, dan mulutnya.

Iterasi terbaru dari apa yang disebut teknologi Deepfake keluar dari laboratorium riset AI Samsung di Moskow.

Beberapa khawatir bahwa kebangkitan teknologi Deepfake yang meyakinkan memiliki potensi besar untuk disalahgunakan.

Algoritma Samsung dilatih pada database publik dari 7.000 gambar selebriti yang dikumpulkan dari YouTube. Sistem AI memetakan fitur wajah dan gerakan pada foto untuk menghidupkannya.

Baca Juga: Penemuan Penting Ini Mendekatkan Kemungkinan Manusia Tinggal di Mars

Sistem ini juga membuat video dari Salvador Dali, Albert Einstein, Fyodor Dostoyevsky dan Marilyn Monroe. Dalam sebuah makalah yang menguraikan pekerjaannya, tim Samsung menyebut kreasinya hal yang sangat "realistis". Reaksi beragam pun bermunculan dari hasil penelitian ini.

Sebelumnya, para peneliti di Universitas Tel Aviv memamerkan sistem serupa pada tahun 2017. Video palsu Presiden Barack Obama dibuat oleh Dr Supasorn Suwajanakorn pada 2017.

Dikutip dari BBC, peneliti mengakui bahwa teknologi itu dapat disalahgunakan tetapi dia menambahkan, itu juga dapat digunakan sebagai kekuatan untuk kebaikan, seperti memungkinkan kerabat yang berduka untuk membuat avatar anggota keluarga setelah mereka mati.

Ilustrasi teknologi Deepfake. [Shutterstock]
Ilustrasi teknologi Deepfake. [Shutterstock]

Para ahli sebelumnya mengatakan bahwa video politisi palsu bisa menipu seluruh populasi dan masalah tidak berhenti pada manipulasi politik. Teknologi Deepfake juga telah digunakan untuk memanipulasi foto selebritas untuk membuat pornografi.

Dave Coplin, kepala eksekutif konsultan AI The Envisioners, mengatakan bahwa munculnya Deepfake yang meyakinkan adalah sesuatu yang bisa sangat bermasalah kecuali kita melakukan percakapan ini.

Baca Juga: Kembangkan Kecerdasan Buatan, Apple Bajak Pakar AI Google Lagi

"Masyarakat perlu tahu betapa mudahnya membuat video palsu yang meyakinkan," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI