Suara.com - Seorang eksekutif Huawei dilaporkan telah terlibat dalam sebuah komplotan mencuri rahasia dagang. Hal tersebut dilaporkan oleh startup elektronik CNEX Labs yang berbasis di California.
Menurut The Wall Street Journal, CNEX sendiri merupakan startup yang didirikan bersama oleh mantan karyawan Huawei dan telah mengajukan tuntutan hukum kepada eksekutif Huawei Eric Xu. Dalam sebuah transkrip yang beredar, CNEX mengklaim bahwa Eric Xu meminta seorang insiyur Huawei untuk menganalisis informasi teknis CNEX.
Insiyur tersebut kemudian diduga berperan sebagai pelanggan CNEX untuk mendapatkan rincian tentang operasinya. Selain itu, CNEX juga mengatakan bahwa eksekutif tersebut meminta secara diam-diam untuk mengumpulkan informasi dari Universitas Xiamen yang telah memperoleh papan memori komputer dari CNEX.
Dilansir dari The Verge, pengacara Huawei mengakui bahwa Eric Xu memang terlibat dalam rantai komando yang meminta pengumpulan informasi tentang CNEX, tetapi Huawei menyangkal bahwa petingginya itu telah mencuri rahasia dagang.
Baca Juga: ARM Ikut Tinggalkan Huawei, Masa Depan Chipset Kirin Jadi Suram
Huawei pada awalnya mengajukan gugatan hukum kepada pendiri CNEX pada tahun 2017 dengan tuduhan bahwa pendiri CNEX telah merampas karyawan dan menggunakan patennya untuk membangun teknologi solid-state drive CNEX. Setelahnya, CNEX kembali melayangkan gugatan dengan mengklaim bahwa Huawei telah menyalahgunakan teknologinya dan berusaha untuk mengumpulkan lebih banyak informasi melalui gugatan tersebut.
Namun, tampaknya tuduhan tersebut bukanlah permasalahan tingkat tinggi bagi Huawei, mengingat pemerintah Amerika Serikat telah memberikan perintah pelarangan Huawei yang berimbas pada putusnya hubungan perusahaan China itu dengan Google, Intel, Qualcomm, dan ARM.