Foto dan Video Hoaks Banyak Beredar, Ini Cara agar Tak Gampang Tertipu

Rabu, 22 Mei 2019 | 15:50 WIB
Foto dan Video Hoaks Banyak Beredar, Ini Cara agar Tak Gampang Tertipu
Ilustrasi label hoaks, kabar palsu atau disinformasi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa situs atau tools yang mungkin juga bisa bermanfaat yang bisa dipaparkan di sini, antara lain adalah Jeffrey's Image Metadata Viewer, Youtube Data Viewer, atau Watch Frame by Frame.

Hoax di media sosial yang distempel Polri. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Contoh konten hoaks di media sosial yang distempel Polri. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

2. Cari di Google dan cek pemberitaan media massa

Ini adalah cara yang lebih mudah, karena tidak perlu memahami kemampuan teknis tertentu. Istilahnya "ngadu ke Mbah Google". Ya, tinggal lakukan pencarian terkait topik atau isu yang berhubungan degan foto atau video dimaksud, kalau bisa melalui beberapa varian kata kunci, dan coba temukan pemberitaan media massa yang ada.

Kenapa media massa? Karena media massa merupakan sebuah institusi yang berfungsi menyampaikan berita atau informasi, yang dikelola kumpulan profesional berkompeten di bidangnya; sedangkan orang per orang belum tentu punya kompetensi untuk menyiarkan informasi --secara benar dan bertanggung jawab. Tentu saja, media massa yang dirujuk haruslah "benar-benar media", yaitu yang punya institusi resmi, jelas susunan redaksinya, alamatnya, yang sudah eksis (dikenal) dan sebagainya, bila perlu yang sudah terverifikasi Dewan Pers. Jadi bukan "pemberitaan" media abal-abal yang entah siapa pembuatnya, apalagi sekadar platform blog, lebih-lebih lagi yang jelas-jelas kontennya mengarah pada motivasi tertentu.

Baca Juga: Suku Baduy Jadi Korban Hoaks People Power Aksi 22 Mei

3. Temukan konten-konten periksa fakta di situs atau laman anti-hoaks

Bagi yang sudah tahu apalagi akrab dengan hal ini, mestinya sudah mengenal situs seperti Snopes atau Hoax-Slayer misalnya, untuk lingkup internasional. Untungnya, di Indonesia beberapa tahun belakangan juga sudah berkembang situs-situs atau laman khusus serupa. Turnbackhoax.id yang diupdate dan dikelola oleh Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) misalnya, bisa menjadi salah satu rujukan utama, apalagi dengan "bejibun" data yang sudah dimuatnya.

Lalu, setahun belakangan sudah ada pula CekFakta.com, situs dengan misi serupa yang selain juga melibatkan Mafindo, merupakan wadah kolaborasi puluhan media online Tanah Air. Suara.com yang saat ini juga mempunyai laman Cek Fakta sendiri, turut serta dalam kolaborasi tersebut. Untuk yang lebih suka jalur media sosial, situs atau laman-laman cek fakta tersebut juga rata-rata punya akun medsosnya masing-masing yang diupdate secara rutin.

4. Hubungi relasi atau jaringan yang Anda punya

Dalam hal ini, cara lain yang tergolong konvensional atau bahkan tradisional, tentunya adalah mengecek kebenaran informasi (temasuk foto maupun video) tersebut ke relasi atau jaringan yang Anda miliki. Jaringan ini bisa sosok seseorang maupun institusi, namun tentu harusnya yang bisa dipercaya alias kredibel, serta yang memiliki pengetahuan langsung dengan info yang ingin dicek --termasuk apakah dengan berada langsung di satu lokasi yang hendak diperiksa misalnya.

Baca Juga: Sadar Termakan Hoaks, 22 Warga Banjarmasin Urungkan Niat Ikut Aksi 22 Mei

5. Jangan langsung percaya, bersikaplah skeptis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI