Ratusan Juta Ponsel Huawei Terancam Tak Bisa Berfungsi Normal

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 21 Mei 2019 | 12:42 WIB
Ratusan Juta Ponsel Huawei Terancam Tak Bisa Berfungsi Normal
Huawei P30 Pro. [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan juta pengguna ponsel Huawei di dunia, termasuk di Indonesia diperkirakan akan terpengaruh oleh keputusan Google untuk memutuskan hubungannya dengan produsen perangkat teknologi asal China tersebut.

Huawei P30 Pro dipamerkan di gerai resmi Huawei di Jakarta, Jumat (12/4/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Huawei P30 Pro dipamerkan di gerai resmi Huawei di Jakarta, Jumat (12/4/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]

Keputusan Google itu, yang diambil atas sebagai konsekuensi dari kebijakan dagang pemerintah Amerika Serikat, akan berarti pemilik ponsel Huawei kehilangan akses ke aplikasi seperti Gmail serta Google Maps, juga tak bisa memperbarui sistem operasi Android mereka.

Selain Google, produsen-produsen chip AS juga akan berhenti menjual produknya seperti prosesor ke Huawei.

Berapa banyak ponsel Huawei di dunia?

Baca Juga: Mengekor Google, Intel dan Qualcomm Tinggalkan Huawei

Huawei sendiri telah menjual sebanyak hampir 203 juta ponsel tahun 2019 lalu, naik dari hanya 150 juta unit pada 2017. Di triwulan pertama 2019, Huawei menjual sebanyak 59 juta unit ponsel.

CEO Huawei, Richard Yu saat memperkenalkan Huawei Mate X di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 bertempat di Barcelona, Spanyol. [AFP/Josep Lago]
CEO Huawei, Richard Yu saat memperkenalkan Huawei Mate X di ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 bertempat di Barcelona, Spanyol. [AFP/Josep Lago]

Nah, sekitar 412 juta orang di dunia itulah yang saat akan kehilangan akses memperbarui sistem operasi Android mereka di masa depan, meski Huawei mengatakan pihaknya masih akan menyediakan pembaruan peranti lunak untuk keamanan.

Huawei hanya bisa mengakses pembaruan-pembaruan perant lunak dan mendistribusikannya melalui proyek open source, sehingga dalam skenario paling buruk semua gawai Huawei di dunia akan tak bisa berfungsi normal.

Bangun sistem operasi sendiri?

Untuk mengatasi masalah itu, Huawei harus membangun serta memiliki sistem operasi sendiri. Contohnya seperti Apple dengan iOS atau Samsung dengan Tizen-nya.

Baca Juga: Ditinggal Google, Ponsel-ponsel Huawei Terancam Tak Bisa Gunakan Android

Model mencoba smartphone terbaru Mate 20 Series dari Huawei saat peluncuran perdana di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Model mencoba smartphone terbaru Mate 20 Series dari Huawei saat peluncuran perdana di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Tetapi tentu saja hal itu tak mudah serta butuh waktu. Bukan soal membangun sistem operasinya saja, tetapi untuk membujuk pengguna berpindah dari sistem Android.

Ini pernah terjadi pada Microsoft. Selama periode 2010 - 2017, Microsoft berusaha merayu pasar untuk menggunakan ponsel dengan sistem Windows tetapi sayang gagal dan akhirnya menutup unit bisnis ponsel mereka.

Google diintip bahaya

Tetapi bukan Huawei satu-satunya pihak yang merugi dalam hal ini. Google justru sedang terancam ditinggal oleh semua produsen ponsel China yang selama ini mengandalkan sistem operasi Android.

Para produsen ponsel asal China seperi Xiaomi, Oppo, OnePlus, dan Vivo saat ini sedang memperhatikan dengan seksama sekaligus khawatir masalah yang sama akan menimpa mereka.

Peluncuran Huawei Nova 3i di Jakarta, Selasa (31/7/2018). [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Peluncuran Huawei Nova 3i di Jakarta, Selasa (31/7/2018). [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]

Bukan tak mungkin mereka akan membangun sistem operasi sendiri yang bisa digunakan bersama sebagai langkah antisipatif jika Google kembali dimanfaatkan oleh pemerintah AS dalam perang dagang.

Merek-merek ponsel China mulai mendominasi pasar dunia dibawah komando Huawei, yang saat ini menjadi produsen ponsel nomor dua terbesar di dunia mengalahkan Apple.

Selain Huawei ada Xiaomi, Vivo, dan Oppo yang masuk dalam daftar lima produsen ponsel terbesar di dunia. Keempatnya menggunakan Android sebagai sistem operasi. Bayangkan betapa besar kerugian Google jika merek-merek ini menggunakan sistem operasi lain. [AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI