Suara.com - National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) baru-baru ini mengeluarkan peringatan mengenai badai geomagnetik atau badai Matahari.
Menurut penjelasan, dampak dari badai Matahari ini akan membuat Aurora Borealis menjadi lebih terlihat. Badai ini sendiri terjadi akibat gelombang energi Matahari yang disebut Coronal Mass Ejections atau lontaran massa korona (CME) yang berasal dari bintik Matahari raksasa.
CME ini biasanya memuntahkan korona Matahari dan proton dengan kecepatan tinggi. CME juga memiliki medan magnet yang sangat kuat. Saat medan magnet ini ditutup, maka area tersebut akan mengeluarkan materi melalui ledakan yang dahsyat dan terjadi secara tiba-tiba.
Setiap materi yang dimuntahkan akan mempengaruhi objek apa saja yang ditemui ledakan tersebut. Oleh karena itu, saat CME meledak ke arah Bumi maka akan membuat Matahari berinteraksi dengan atom dan molekul dalam atmosfer. Interaksi tersebut kemudian menghasilkan Aurora Borealis.
Baca Juga: Lapan: Tak Ada Badai Matahari, Cuma Badai Geomagnetik
Aurora Borealis sendiri biasanya terlihat di negara-negara Skandinavia. Namun, karena adanya badai Matahari tersebut, wilayah di bagian utara Amerika Serikat juga bisa melihat aurora tersebut secara jelas.
Tak hanya itu, wilayah seperti Monatana, Dakota utara, Minnesota, hingga Rusia bagian tengah, Finlandia, Swedia, Norwegia, serta Skotlandia juga dapat melihat penampakan aurora tersebut.