Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengajak masyarakat khususnya emak-emak atau para ibu rumah tangga di lingkungan Masjid Al Amin, Radio Dalam, Jakarta untuk membantu memerangi berita tidak benar atau hoaks.
Dalam sambutannya pada acara "Prisma Fair 19TH", Rudiantara membagikan tiga buah ponsel kepada para pengunjung acara tersebut. Namun dia memberikan syarat khusus untuk penerimanya.
"Syaratnya, gunakan ponsel dengan baik. Jangan jari kita lebih cepat dari pikiran kita, apalagi zaman sekarang. Kalau terima info, ada yang kirim berita, tulisan, foto atau video, hati-hati, kita bisa rugi dua kali," kata Rudiantara di Masjid Al Amin, Jakarta, Sabtu (18/5/2019).
Rudiantara pun menjelaskan bahwa saat menerima berita tidak benar melalui pesan singkat seperti WhatsApp, masyarakat akan rugi dua kali, khususnya dari segi pulsa dan paket data.
"Sekarang zamannya pakai WhatsApp. Itu yang terima foto sama video, juga kena potongan bayar (kuota data). Bayangkan kalau kita terima hoaks yang isinya memprovokasi terus ada tulisan di bawahnya 'Ayo viralkan!'," ujar Rudiantara.
"Kalau ibu ngelakuin itu, udah isinya enggak benar, ibu juga harus bayar. Pulsa kita kesedot. Tapi bukan berarti kita tidak perlu menggunakan ponsel tapi gunakanlah dengan bijak," imbuh Rudiantara.
Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, Rudiantara mengimbau agar di masa Ramadan ini alangkah baiknya untuk berhenti menyebarkan hoaks.
"Konten hoaks itu kan isinya bisa bersifat fitnah, ibu-ibu tahu kan fitnah? Fitnah itu dapat dosa. Ada juga yang bersifat ghibah. Ghibah itu enggak dapat pahala. Walau beritanya benar tapi orang yang diomonginnya enggak mau disebut, itu namanya ghibah. Belum lagi kalau ada konten informasi yang isinya mengadu domba kita," tutup dia. [Antara]