Tabrakan memotong bagian atas mobil dan langsung menewaskan Banner seketika di tempat kejadian.
Karena fitur autopilot Tesla masih aktif, mobil terus melaju sejauh 500 meter hingga akhirnya berhenti di tengah jalan.
''Pengemudi menggunakan autopilot sekitar 10 detik sebelum tabrakan. Kurang dari 8 detik sebelum tabrakan hingga saat benturan, kendaraan tidak mendeteksi tangan pengemudi di setir,'' kata NTSB dalam rilis resminya.
Dikutip dari Arstechnica, pihak Tesla langsung memberikan komentarnya mengenai kecelakaan ini.
''Kami sangat sedih dengan kecelakaan tersebut dan pikiran kami ada pada semua orang yang terkena dampak tragedi ini,'' kata perwakilan juru bicara Tesla.
Berdasarkan keterangan dari Tesla, pengemudi ini banyak login dan mengendarai mobil tersebut dengan melibatkan fitur autopilot.
Ini bukan kasus pertama yang terjadi, tahun 2016, pengemudi Tesla juga tewas ketika karena menabrak kendaraan lain ketika autopilot aktif.
Sistem ''Cruise Control'' yang ada pada radar Tesla diketahui bagus dalam mendeteksi pergeseran Doppler, sehingga efektif dalam mendeteksi objek bergerak.
Tetapi kurang dalam mengenali benda-benda yang diam (atau benda-benda, seperti truk yang menyeberang jalan, yang tidak bergerak ke arah datangnya mobil).
Tesla mewanti-wanti agar tetap waspada ketika fitur autopilot aktif dan pengemudi harus bersiap mengambil alih kemudi apabila situasi membahayakan terjadi.