Suara.com - Ada banyak pekerjaan yang belum dikenal anak-anak, salah satunya adalah profesi apoteker. Agar lebih seru dalam mengenalkan profesi ini ke anak, mahasiswa UGM mengembangkan game Meet Pharmy.
Dengan game mobile ini, mahasiswa UGM ingin lebih mengenalkan profesi apoteker ini dengan lebih seru dan ceria kepada anak-anak.
''Melalui aplikasi permainan ini kita coba untuk mengenalkan profesi apoteker, menumbuhkan minat, serta wawasan anak-anak terhadap profesi apoteker,'' jelas Ris Heskiel Najogi Sitinjak, mahasiswa Fakultas Farmasi yang menjadi salah satu pengembang aplikasi Meet Pharmy, saat konferensi pers di Humas UGM, Rabu (15/5).
Aplikasi tersebut dibuat bersama dengan rekan-rekannya di Fakultas Farmasi yakni yaitu Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi, serta Luh Rai Maduretno Asvinigita, Lutfiana Pasebhan Jati dari Sekolah Vokasi dan Laksa Ersa Anugratama dari Fakultas Peternakan.
Baca Juga: Libatkan Pasar Tradisional, Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi OkeSayur
Najogi mengatakan aplikasi Meer Pharmy telah dikembangkan sejak bulan November 2018 lalu. Melalui aplikasi permainan ini mereka mencoba mengenalkan profesi apoteker, terutama kepada anak-anak usia 2 hingga 14 tahun.
''Anak-anak pada usia tersebut sudah sangat familiar dengan smartphone sehingga kami memanfaatkan piranti tersebut untuk menumbuhkan minat serta wawasan anak terhadap profesi apoteker melalui game Meet Pharmy,'' urainya.
Lewat aplikasi game mobile ini mereka berusaha mentransfer informasi kesehatan pada anak-anak, khususnya komunikasi apoteker dengan pasien. Anak-anak akan diajak untuk merasakan pengalaman berkonsultasi dengan seorang apoteker bernama Pharmy.
''Pharmy akan memberikan resep dan juga menjelaskan pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit,'' tuturnya.
Meet Pharmy memiliki sejumlah fitur meliputi tiga kasus penyakit sederhana yakni batuk, pilek, serta demam yang kerap dialami anak-anak. Selain itu dilengkapi pula dengan fitur modul untuk orang tua yang memuat informasi seputar penyakit yang disajikan.
Baca Juga: Berdaya Rendah, Ini Mesin Pencacah Plastik Karya Peneliti UGM
Wahyunanda menambahkan pihaknya terus melakukan pengembangan aplikasi ini. Salah satunya dengan penambahan bahasa baru dalam aplikasi ini.