Aneh, Fosil Spesies Singa Raksasa Ini Ditemukan di Laci Museum

Selasa, 14 Mei 2019 | 18:38 WIB
Aneh, Fosil Spesies Singa Raksasa Ini Ditemukan di Laci Museum
Ilustrasi singa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini, fosil singa raksasa ditemukan di laci museum yang berada di Kenya. Penemuan ini cukup mengejutkan dan membuat banyak orang bertanya-tanya.

Spesies singa raksasa yang ditemukan ini dijuluki sebagai Simbakubwa Kutokaafrika yang berarti singa besar Afrika. Menurut para ahli, singa raksasa ini diperkirakan pernah hidup di wilayah timur Afrika pada 20 juta tahun silam.

Makhluk bertubuh besar ini dipercaya merupakan bagian dari kelompok mamalia Hyaenodonts yang kini telah punah. Kelompok mamalia ini memiliki gigi yang mirip dengan hyena modern.

Ditemukan dalam bentuk fosil, bagian tubuh singa raksasa seperti tengkorak, tulang rangka, dan rahang serta gigi ini ditemukan dalam sebuah laci berisi spesimen dari Zaman Es. Fosil-fosil ini ditemukan dalam sebuah laci di National Museums of Kenya.

Baca Juga: Final ABL: Douglas Yakin CLS Knights Bawa Pulang Gelar dari Singapura

Yang menemukan fosil singa raksasa ini adalah Nancy Stevens dan Matthew Broths pada tahun 2010. Namun, fosil ini sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 1980 di Kenya Barat.

Tersimpan cukup lama, fosil singa raksasa ini terabaikan dan tidak pernah diteliti oleh para ilmuwan. Tersimpan cukup lama di dalam laci, akhirnya fosil ini kembali diteliti.

Ilustrasi singa. (Shutterstock)
Ilustrasi singa. (Shutterstock)

Secara fisik, kedua ilmuwan ini percaya jika gigi besar berukuran 20 sentimeter milik fosil ini menandakan bahwa hewan ini adalah spesies dari singa prasejarah.

Sadar jika fosil singa raksasa ini bukan berasal dari Zaman Es, kedua ilmuwan ini lalu mengungkapkan bahwa fosil ini berasal dari kelompok mamalia.

Pada dasarnya Simbakubwa Kutokaafrika ini memiliki ukuran besar layaknya raksasa. Para ilmuwan percaya jika ukuran ini jauh lebih besar dari hewan karnivora lainnya seperti beruang kutub.

Baca Juga: Temani Mertua di Singapura, Annisa Pohan Kenang Momen Buka Puasa

Lebih lanjut, para ilmuwan menjelaskan jika fosil singa raksasa ini merupakan predator puncak di Afrika pada masanya.

Penemuan lain yang terungkap dari fosil singa raksasa ini adalah hewan ini sudah hidup selama 30 juta tahun yang lalu dan meninggal akibat pergerakan tektonik dan perubahan iklim. Diperkirakan, singa raksasa ini sudah punah pada 10 juta tahun yang lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI