Suara.com - Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono menilai alasan penurunan kembali tarif yang sempat dilakukan oleh Gojek beberapa waktu lalu dinilai tidak mempunyai alasan yang tepat.
"Mereka kan bilang ada penurunan order, faktanya di lapangan tidak seperti itu dan penumpang masih stabil. Berkurangnya order sejak diberlakukannya tarif baru tersebut lebih karena masih liburnya anak sekolah yang banyak menggunakan jasa ojek online," jelas Igun, dalam keterangannya, Minggu (12/5/2019).
Lebih lanjut Igun menyampaikan, penilaian mengenai dampak terhadap kenaikan tarif ini dilakukan pada kondisi normal tidak pada saat seperti Ramadhan yang memang ada penurunan aktivitas.
Menurut Igun jika ada pemlik aplikasi yang berusaha menurunkan kembali tarif ojek online pihaknya akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan baik yang bersifat demonstrasi apakah itu off bid hingga saran penghentian penggunaan aplikasi perusahaan yang menurunkan tarif.
Baca Juga: Biar Gampang Dicari, Ojol Pakai Aksesori Cute yang Bikin Gemas
"Kami juga akan menemui regulator serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melaporkan bahwa ada aturan yang dilanggar oleh aplikator dan akan berdampak pada terjadinya perang tarif kembali," tegasnya.
Sementara itu, terkait promo tarif murah yang kerap dilakukan penyedia aplikasi tidak menjadi masalah selama tarif tidak berubah dan dilakukan sesuai dengan aturan.
"Promo yang dilakukan memiliki dampak positif bagi penumpang. Dan driver pun tidak dikenakan potongan dengan adanya promo tersebut," tutup Igun.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan sejak tanggal 1 Mei 2019 memberlakukan tarif baru untuk ojek Online (Ojol). Pemberlakuan tarif baru tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 348/2019.
Baca Juga: Dapat Order Makanan Sahur Mepet Imsak, Begini Keresahan Ojol Diteror Klien