Hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia telah hilang karena dijadikan lahan ternak dan lahan pertanian seperti kelapa sawit.
Robert Watson selaku ketua panel sekaligus ahli kimia Inggris menjelaskan bahwa penurunan keanekaragaman hayati juga mengikis fondasi ekonomi manusia.
Sebagai contoh, ekosistem laut mengalami penurunan signifikan ketika suhu naik ke 2 derajat Celcius.
Terumbu karang yang hilang karena pemanasan dan pengasaman laut dapat menyebabkan jatuhnya perikanan komersial.
Baca Juga: KLHK : Populasi Gajah di Indonesia Terancam Punah, Tinggal 2.000 Ekor
Itu juga akan mempengaruhi miliaran penduduk dunia yang tinggal di pesisir dan sangat bergantung pada hasil laut.
''Mari kita berterus terang. Kami tidak berada di jalur menuju 2 derajat Celcius. Kami berada di jalur ke 3, 3 ½ derajat Celcius. Sistem karang dunia benar-benar dalam kesulitan,'' kata Watson dikutip dari Washington Post.
Satu juta spesies yang terancam punah termasuk serangga seperti lebah.
Jumlah spesies lebah diketahui telah berkurang signifikan. Bahkan salah satu penelitian menyebutkan bahwa 100 tahun lagi lebah akan punah jika kita tidak bertindak.
Punahnya lebah akan berpengaruh pada penyerbukan sehingga hasil pertanian akan berkurang drastis.
Baca Juga: Pernah Dinyatakan Punah, Bunga Langka Ini Ditemukan di Tebing Curam
Ratusan miliar dolar atau ribuan triliun rupiah akan menguap seiring dengan hilangnya lebah.