Kapur Papan Tulis Ini Jadi Harta Berharga Para Matematikawan Dunia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2019 | 03:15 WIB
Kapur Papan Tulis Ini Jadi Harta Berharga Para Matematikawan Dunia
Kapur papan tulis Fulltouch buatan Jepang yang sangat diburu oleh para ahli matematika di dunia. [YouTube/Great Big Story]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika dunia fasih menggunakan telepon seluler pintar, tablet, kompuer, dan bahkan papan tulis berlayar sentuh, para jenius matematika di dunia justru masih tergila-gila dengan sebuah kapur papan tulis yang sering mereka juluki sebagai "Rolls-Royce-nya kapur".

Kapur papan tulis Fulltouch buatan Jepang yang sangat diburu oleh para ahli matematika di dunia. [YouTube/Great Big Story]
Kapur papan tulis Fulltouch buatan Jepang yang sangat diburu oleh para ahli matematika di dunia. [YouTube/Great Big Story]

Dan ketika muncul rumor bahwa produksi kapur papan tulis itu akan dihentikan, beberapa ilmuwan paling sohor di dunia bahkan berlomba-lomba memesannya dan menimbun kapur buatan Jepang tersebut.

Namanya kapur Fulltouch. Ia diproduksi oleh perusahaan Hagoromo Stationery di Nagoya, Jepang. Kapur papan tulis ini disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia.

Hagoromo telah memproduksi kapur papan tulis selama 80 tahun. Bagi mereka yang tidak tinggal di Jepang, kapur Fulltouch sangat sukar diperoleh.

Ketika Hagoromo bersiap-siap untuk menutup perusahaannya pada 2015, banyak ilmuwan yang memesan berlusin-lusin kapur Fulltouch. Bahkan ada yang menimbunnya, agar mereka memiliki cukup kapur untuk digunakan sampai pensiun nanti.

Lalu apa yang membuat kapur Fulltouch begitu istimewa?

Kapur itu tahan lama, sangat kuat dan sukar patah, menghasilkan tulisan yang terang serta mudah dibaca di papan tulis, dan tak banyak menghasilkan debu, demikian kesaksian Jeremy Kun, pakar matematika yang bekerja untuk Google.

"Mustahil menulis teorema yang salah dengan kapur itu," kata David Eisenbund, direktur sebuah institut riset sains matematika di Oakland, California, Amerika Serikat dalam sebuah video yang khusus membahas tentang kapur Fulltouch di YouTube.

Video itu sendiri diunggah pada 2 Mei kemarin dan kini sudah disaksikan lebih dari 6 juta kali.

Sementara Brian Conrad, seorang dosen di Universitas Stanford, California, AS bercerita bahwa ketika kabar bahwa kapur Fulltouch tak diproduksi lagi, ia segera membeli kapur tersebut dalam jumlah banyak agar bisa digunakan selama 15 tahun ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI