Canggih! Ilmuwan China Kembangkan Kamera Berteknologi LIDAR

Selasa, 07 Mei 2019 | 13:10 WIB
Canggih! Ilmuwan China Kembangkan Kamera Berteknologi LIDAR
Hasil pengambilan foto dengan teknologi LIDAR. [Arxiv]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan China berhasil membuat sebuah kamera yang dapat menangkap gambar dari jarak 45 kilometer. Kamera ini berhasil diciptakan berkat bantuan teknologi berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) terbaru.

LIDAR sendiri merupakan teknologi penginderaan optik jarak jauh yang mengukur properti cahaya tersebar untuk menemukan jarak atau informasi lain dari target yang sangat jauh.

Ilmuwan China mengklaim bahwa teknologi berbasis LIDAR terbaru dapat menangkap gambar dari jarak sejauh 45 kilometer. Sebelumnya, detektor foto tersebut hanya mampu mengambil gambar dengan jarak 10 kilometer.

Cara kerja dari kamera ini ditunjukkan oleh Zheng-Ping Li, seorang fisikawan bersama dengan rekan peneliti lainnya dari Universitas Sains dan Teknologi China. Bahkan, kamera tersebut dapat memotret subjek di lingkungan perkotaan yang diselimuti kabut asap.

Baca Juga: Kerjasama dengan China Huawei Bocor, Menteri Pertahanan Inggris Dipecat

Hasil pengambilan foto dengan teknologi LIDAR. [Arxiv]
Hasil pengambilan foto dengan teknologi LIDAR. [Arxiv]

Para ilmuwan menggunakan teknik detektor foton tunggal yang dikombinasikan dengan algoritma pencitraan komputasi unik sehingga menangkap gambar resolusi super tinggi dari jarak jauh. Dilansir dari Technology Review, keuntungan besar dari pencitraan aktif semacam ini adalah foton yang dipantulkan dari subjek kembali ke detektor dalam rentang waktu tertentu.

Dengan kata lain, setiap foton yang ada di luar jendela bidik dapat diabaikan. Hal itu memungkinkan noise foto yang biasanya diciptakan oleh foton dapat berkurang signifikan. Tak hanya itu, para ilmuwan juga menggunakan laser inframerah dengan panjang gelombang 1.550 nanometer dan tingkat pengulangan 100 kilohertz.

Dengan menggunakan teleskop astronomi yang memiliki bukaan 280 mm, penelitian ini nantinya akan berguna ketika terjadi bencana atau keperluan penelitian objek jarak jauh. Saat ini, penelitian Zheng-Ping Li dan timnya telah diterbitkan di jurnal Arxiv pada 22 April lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI