Suara.com - Angkatan Udara Amerika Serikat mengumumkan keberhasilannya dalam menggunakan sistem senjata laser untuk menembak jatuh beberapa rudal saat dalam penerbangan. Sistem ini dirancang untuk dipasang di pesawat yang akan digunakan untuk melindungi kendaraan dari serangan.
Laboratorium Penelitian Angkatan Udara melakukan pengujian di White Sands Missile Range Angkatan Darat AS di New Mexico pada April lalu. Sistem yang disebut dengan Self-Protect High Energy Laser Demonstrator (SHiELD) tersebut digunakan dari darat dan digunakan untuk menembak beberapa rudal yang diluncurkan dalam penerbangan.
Komandan Laboratorium Penelitian Angkatan Udara Mayor Jenderal William Cooley mengatakan bahwa tes tersebut merupakan langkah besar untuk sistem energi terarah dan perlindungan terhadap ancaman permusuhan.
Sistem ini dimaksudkan untuk dipasang pada pesawat terbang dan dapat digunakan untuk menembak jatuh rudal yang diluncurkan dari permukaan ke udara atau udara ke udara. Sistem ini mencakup tiga komponen utama yaitu sistem laser, sistem kontrol untuk mengarahkan laser terseburt, dan pod yang berfungsi untuk memberi daya.
Baca Juga: Tiga Ilmuwan Spesialis Laser Menangkan Nobel Fisika 2018
Sistem tersebut memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah sangat akurat dan langsung mengenai sasaran, memungkinkan pilot untuk kembali membidik sasaran tambahan dengan cepat, serta tidak rentan terhadap tindakan balasan tradisional seperti suar atau alat pengacau.
Dilansir dari The Verge, SHiELD bukan satu-satunya teknologi laser yang sedang diuji oleh militer AS. Angkatan Darat AS diketahui tengah menguji sistem yang dipasang pada helikopter tempur dan Angkatan Laut AS juga tengah mengerjakan sistem serupa yang akan dipasang di kapal perang.