Suara.com - Diketahui baru-baru ini NASA sedang mempersiapkan kedatangan asteroid besar bernama God of Chaos atau Dewa Kekacauan.
Asteroid tersebut berukuran sangat besar dengan lebar 340 meter sehingga dikategorikan ilmuwan sebagai Potentially Hazardous Asteroids (PHA) atau asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi.
Membawa kode Apophis 99942, asteroid ini pertama kali ditemukan oleh para astronom Australia di Kitt Peak National Observatory pada Juni 2004.
Awalnya, ilmuwan Australia menghitung bahwa kemungkinan asteroid God of Chaos menabrak Bumi adalah sebesar 2,7 persen.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Air dalam Sampel Asteroid Itokawa
Seperti namanya, God of Chaos akan sangat menimbulkan kekacauan bila menabrak Bumi dan bahkan ratusan ribu nyawa manusia bisa menjadi taruhannya.
Namun tenang saja, NASA telah menghitungnya kembali dan mengatakan bahwa objek tersebut hanya akan melintas dekat dengan Bumi.
Hanya ada 1 dalam 100.000 kemungkinan bahwa asteroid akan menabrak Bumi.
Asteroid akan melintas dekat Bumi di tahun 2029 dengan jarak 19 ribu mil atau 31 ribu kilometer dari Bumi.
Meteorit yang lebih kecil dari 30 meter biasanya meledak di udara, seperti yang terjadi di Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013.
Baca Juga: Jepang Sukses Ciptakan Kawah Buatan Pertama di Asteroid
Dampak ledakan energi (di udara) asteroid berukuran 30 meter adalah 0,01 MT (Metric Ton), atau 20-30 kali lebih besar dari ledakan bom atom Hiroshima.
Bisa dibayangkan bagaimana ledakan God of Chaos apabila meledak di permukaan Bumi dengan potensi ledakan energi hampir 2.000 MT.
Namun ketika melintas mendekati Bumi, ilmuwan NASA dan ilmuwan internasional menganggapnya sebagai momentum tepat untuk mengamati dan menelitinya.
Salah satu ilmuwan NASA bernama Marina Brozovi sangat bersemangat menanti kedatangan asteroid 10 tahun lagi.
''Pengamatan jarak dekat Apophis pada tahun 2029 akan menjadi peluang yang luar biasa bagi sains. Kami akan mengamati asteroid dengan teleskop optik dan radar. Dengan pengamatan radar, kita mungkin bisa melihat detail permukaan yang hanya beberapa meter,'' kata Brozovic dikutip dari Independent.
Sementara seorang astronom lain berharap bahwa pengamatan ini dapat melindungi planet apabila ada asteroid dengan karakteristik serupa melintas terlalu dekat dengan Bumi.
''Apophis adalah perwakilan dari sekitar 2.000 Asteroid Berbahaya (PHA) yang saat ini dikenal. Dengan mengamati Apophis selama perjalanannya pada tahun 2029, kita akan memperoleh pengetahuan ilmiah penting yang suatu hari nanti dapat digunakan untuk pertahanan planet,'' kata Paus Chodas, direktur CNEOS (Center for Near Earth Objects Studies).
Asteroid God of Chaos akan menjadi wawasan tambahan bagi ilmuwan dalam mengamati asteroid besar yang melintas di dekat Bumi.(HiTekno.com)