Suara.com - Manusia mampu bertahan hidup di Bumi karena Bumi berada di zona laik huni Matahari. Sementara satelit alami Bumi, yaitu Bulan pun berada dalam zona laik huni, namun tidak bisa menyokong kehidupan layaknya di Bumi. Mengapa bisa begitu?
Rupanya, berada di zona laik huni tidak serta-merta membuat Bulan menjadi laik huni. Secara ilmiah, Bulan memang berada di zona laik huni, namun belum memenuhi kriteria tambahan dan memiliki kondisi pendukung yang tepat, salah satunya soal gravitasi.
Sebagian besar benda langit yang terlalu kecil, seperti Bulan, tidak akan memiliki gravitasi cukup kuat untuk mempertahankan atmosfernya.
Menurut laporan Universe Today, gravitasi bulan diketahui memiliki 1/6 dari gravitasi Bumi dan sekitar 1/80 dari massa Bumi. Hal itu membuat Bulan hampir tidak bisa mempertahankan atmosfer apa pun dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Soal Kedekatan, Waduh Dimas Beck Akrab dengan Anak Ririn Ekawati
Berbeda dengan Bumi yang memiliki massa cukup besar, Bumi juga memiliki gravitasi yang sepadan besarnya, sehingga mampu mempertahankan atmosfer yang tebal.
Selain gravitasi, terdapat banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk memungkinkan kehidupan tumbuh di sebuah benda langit. Salah satunya nitrogen dan oksigen dalam kandungan atmosfer untuk menyokong kehidupan. Sayangnya, atmosfer Bulan yang lebih dikenal sebagai eksosfer hanya terdiri dari kalium dan natrium.