Alasan Angkot Online Tron Pilih Bekasi Sebagai Kota Pertama yang Dilayani

Jum'at, 03 Mei 2019 | 20:33 WIB
Alasan Angkot Online Tron Pilih Bekasi Sebagai Kota Pertama yang Dilayani
Layanan angkot online Tron diluncurkan di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/5/2019). [Suara.com/Lintang Siltya Utami]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tron, aplikasi angkot online, meluncur di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (3/5/2019). Bekasi menjadi kota pertama di Indonesia dan menjadi kota ke-52 yang dilayani Tron.

PT Teknologi Olah Rancang Nusantara, perusahaan di balik Tron, mengatakan karena Bekasi merupakan salah satu kota di Indonesia yang sangat mengandalkan layanan transportasi angkot.

"Saya melihat Kota Bekasi sendiri punya masalah yang cukup menarik untuk diselesaikan. Tercatat ada 47 juta perjalanan di Indonesia, 15 persen dari angka tersebut didapat dari Bekasi," kata CEO Tron, David Santoso di Gelanggang Olah Raga Patriot Candrabaga, Bekasi.

David mengatakan yang unik dari Bekasi adalah angkot. Ia mengatakan angkot-angkot di Bekasi belum mendapatkan sentuhan teknologi untuk memastikan layanan itu bisa dinikmati.

"Padahal, salah satu bentuk layanan yang mungkin tertua di Bekasi ini adalah angkot," ucap David.

Selain itu, David juga menambahkan bahwa saat ini sebagian besar pengguna transportasi umum telah beralih ke sistem online. Oleh karena itu, minat penumpang dalam menggunakan angkot menurun dan membuat mereka sepi penumpang.

"Saat ini para supir angkot itu sedang mengalami persaingan yang sengit dengan transportasi online lainnya. Dari sisi itu, kami masuk dan mencoba menawarkan aplikasi Tron supaya bisa dinikmati," tambah David.

David mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan edukasi kepada para supir angkot mengenai Tron. Sejauh ini, Tron mengklaim bahwa mereka mendapatkan tanggapan yang positif dari para supir angkot.

Sementara Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, mendukung aplikasi Tron di wilayahnya. Ia mengatakan bahwa sebagian besar angkot di Bekasi bobrok dan meminta Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk melakukan revitalisasi.

Rahmat menambahkan bahwa angkot yang telah bobrok dapat membahayakan penumpang. Oleh karena itu, pihaknya bahkan telah menyediakan lahan seluas 8.000 meter persegi untuk dijadikan tempat revitalisasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI