Suara.com - Beijing berencana mengirim misi berawak ke Bulan dan membangun stasiun penelitian di sana dalam kurun waktu sekitar 10 tahun. Sebelumnya, dilaporkan badan antariksa Jepang ingin menciptakan pangkalan Bulan dengan bantuan robot otonom pada awal April lalu.
China bertujuan mencapai status sebagai negara adidaya ruang angkasa dan mengambil langkah besar menuju tujuan tersebut, setelah berhasil mendaratkan wahana antariksa Chang'e-4 di sisi jauh Bulan.
Saat ini, China berencana membangun stasiun penelitian ilmiah di kutub selatan Bulan. Hal tersebut diumumkan oleh Zhang Kejian selaku Kepala Administrasi Antariksa Nasional China dalam pidatonya pada Hari Antariksa.
Ia juga menambahkan bahwa Beijing berencana meluncurkan wahana antariksa yang akan dikirimkan ke Mars pada tahun 2020 dan mengkonfirmasi bahwa Chang'e-5 sebagai wahana antariksa untuk penelitian di Bulan keempat akan diluncurkan pada akhir tahun 2019 ini.
Baca Juga: Duh! Susul PS Vita, Nintendo 3DS Akan Segera Berakhir
Roket Long March-5B yang akan membawa bagian-bagian inti dari stasiun penelitian tersebut baru akan melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2020 mendatang.
Dilansir dari Phys.org, China saat ini tampaknya melakukan lebih banyak program-program yang bersangkutan dengan luar angkasa sipil dan militer daripada Rusia dan Jepang.
Sebagai informasi, China menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat. Dikabarkan, anggaran yang telah dikeluarkan untuk program tersebut diperkirakan mencapai 8,4 miliar dolar AS pada tahun 2017.