Populer di Indonesia, Bagaimana Cara Google Duo Bersaing dengan WhatsApp?

Kamis, 25 April 2019 | 04:05 WIB
Populer di Indonesia, Bagaimana Cara Google Duo Bersaing dengan WhatsApp?
Aplikasi Google Duo. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google mengklaim bahwa pengguna aplikasi panggilan video atau video call andalannya, Google Duo, di Indonesia adalah yang terbesar ketiga di dunia, setelah di Amerika Serikat dan India.

Fibriyani Elastria selaku Head of Consumer Marketing Google Indonesia, pada Rabu (24/4/2019) mengatakan bahwa perkembangan Google Duo di Tanah Air sangat besar.

Per Desember 2018, Fibriyani menyebut bahwa peningkatan pengguna Google Duo mencapai 94 persen atau naik hampir dua kali lipat ketimbang tahun sebelumnya.

Meski demikian ia tak membocorkan berapa tepatnya jumlah pengguna Google Duo di Indonesia. Tetapi menurut 9To5Google, pada Desember 2018, jumlah unduhan Google Duo di Google Play Store sudah di atas 1 miliar kali.

Lalu, bagaimana cara Google bisa bersaing dengan layanan video call lainnya yang lebih dahulu populer, seperti WhatsApp dan Line?

Communications Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan mengatakan bahwa pihaknya tidak memikirkan kompetisi, melainkan berupaya mengembangkan produk yang terbaik dan relevan untuk digunakan masyarakat Indonesia.

"Kalau dari kompetisi, prinsip Google adalah membangun produk terbaik. Sebisa mungkin kami lakukan yang terbaik untuk mengembangkan produk relevan dan menjawab kebutuhan masyarakat," kata Feliciana saat jumpa pers di kantor Google Indonesia, Jakarta.

Meski Feliciana enggan memperinci strategi pengembangan produk di masa mendatang, namun ia meyakini bahwa setiap produsen aplikasi memiliki sasaran dan pasarnya masing-masing.

"Kita enggak mau misalnya jadi kompetitif, lawan ini, enggak. Semuanya punya hak untuk market sendiri-sendiri," imbuhnya.

Sebelumnya Fibriyani mengatakan bahwa pihaknya gencar melakukan promosi sejak Maret 2017 hingga akhir tahun lalu.

"Kami melakukan promosi intens bersama marketing mulai Maret 2017 sampai sekitar akhir tahun 2018. Tapi poin paling penting bagi kami adalah bisa menghadirkan layanan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Indonesia," ujar Fibriyani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI