Suara.com - Masyarakat Indonesia kini tengah menanti hasil pemungutan suara dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu 2019. Meski tidak menjadi hasil resmi, perhitungan cepat (quick count) telah keluar dan diketahui Paslon nomor urut 1 Jokowi - Ma'ruf Amin kalah di daerah Sumatera.
Melihat hasil ini, para pendukung Paslon nomor urut 1 ini ramai-ramai berniat melakukan boikot nasi padang, pempek, dan mie Aceh.
"Sebentar sebentar, serius gara-gara Pilpres ada yang mau boikot Nasi Padang? Tolong bilang sama gue klo kabar itu gak bener. Plis.." tulis @ardibhironx dalam unggahannya.
Menjadi viral di Twitter, banyak warganet membalas unggahan tersebut dengan bukti-bukti boikot yang dilakukan. Seperti yang diposting akun @Imad_kun yang mengunggah screenshot kolom komentar Facebook beberapa pengguna.
Baca Juga: Samsung Siapkan Dua Tipe Ponsel Lipat Berikutnya dengan Layar Lebih Besar?
Selain nasi padang, ada unggahan Facebook salah satu pengguna yang bersumpah untuk tidak lagi makan nasi padang, pempek Palembang, dan mie Aceh.
Niatan untuk melakukan boikot nasi padang, pempek, dan mie Aceh ini rupanya dilakukan karena ketiga makanan daerah ini berasal dari wilayah Sumatera.
Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Litbang Kompas, pasangan nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf Amin mendapat total suara 43,02 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 02, Prabowo - Sandiaga Uno mendapat total suara 56,98 persen.
Aksi boikot nasi padang, pempek, dan mie Aceh akibat Pilpres ini dibanjiri komentar dari para warganet. Banyak yang tidak setuju dengan aksi aneh satu ini.
"Gaya2an boikot nasi padang, dapet lengkuas nyampur di bumbu rendang aja udah girang.." komentar akun @mhdgpr_.
Baca Juga: Rumor Bakal Diboikot, Nasi Padang Malah Meroket di Twitter
"Padahal nasi padang kan ena... :(" tulis pemilik akun @bihunrebusena.
"Tapi tetep aja kalo dikasih, ya dimakan..." ungkap pemilik akun @Aldifrrr.
"Kasian bapak gue yang jualan nasi padang.." tulis akun @LilyNurlaeliyah.
Meski hasil quick count sudah dirilis beberapa pihak, hendaknya kita menunggu hasil pemungutan suara resmi dari pemerintah. Semoga apapun hasilnya, dapat diterima semua pihak.