Suara.com - Traveloka, pada Senin (22/4/2019), memberi jawaban atas kabar yang beredar belakangan ini bahwa mereka akan menggelar Initial Public Offering (IPO) menjadi perusahaan terbuka yang menjajakan sahal di bursa
"IPO adalah aksi yang positif, tapi untuk saat ini bukan jadi fokus utama kami," kata PR Director Traveloka, Sufintri Rahayu, saat jumpa pers di Jakarta.
Kabar perusahaan rintisan berstatus unicorn itu akan IPO berembus sekitar pertengahan April ketika mereka menghadiri pertemuan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sufintri meluruskan, pertemuan dengan BEI kala itu juga diikuti oleh sejumlah perusahaan teknologi lainnya.
Traveloka saat ini ingin fokus mengembangkan layanan untuk pengguna mereka, yaitu dengan membesarkan layanan tersebut sebagai discovery platform, agar konsumen mendapatkan pengalaman yang positif saat merencanakan liburan hingga setelahnya.
Tidak hanya menyediakan pemesanan tiket pesawat, kereta dan akomodasi di aplikasi, Traveloka juga menambah layanan untuk memesan restoran, menyewa mobil, memesan tiket atraksi, hingga membeli pulsa dan paket data.
Pengguna harian Traveloka tercatat mencapai lebih dari satu juta dan aplikasi mereka telah diunduh lebih dari 40 juta kali. Layanan mereka pun sudah tersedia di beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.
Agen perjalanan online tersebut juga untuk pertama kalinya beroperasi di luar Asia Tenggara. Mulai Februari lalu Traveloka sudah dapat diakses di Australia. [Antara]