Suara.com - Video serangan seoraang teroris kulit putih yang menewaskan 50 orang di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru rupanya masih ditayangkan dengan bebas oleh Facebook serta Instagrm.
Seperti diwartakan Motherboard, Jumat (19/4/2019), beberapa video yang ditayangkan di Facebook dan Instagram itu merupakan potongan dari video asli yang berdurasi 17 menit.
Paling banter, di salah satu video Facebook memberikan peringatan bahwa tayangan yang akan diakses mengandung konten kekerasan yang vulgar.
Temuan ini menunjukkan bahwa Facebook masih saja gagal untuk memberantas konten-konten terorisme, khususnya yang berisi propaganda teroris kulit putih dari layanannya. Padahal video asli serangan itu pertama kali disiarkan di Facebook.
Baca Juga: Tips Mudah Aktifkan Mode Gelap di Facebook Messenger
"Video yang sangat mengerikan ini, yang berusia lebih dari satu bulan, masih saja muncul di Facebook serta Instagram. Facebook perlu mengevaluasi lagi teknologi kecerdasan buatannya dan staf moderatornya," kata Eric Feinberg, pendiri GIPEC, sebuah perusahaan keamanan siber yang pertama kali memperingatkan Motherboard soal tayangan-tayangan itu.
Facebook, yang kemudian diperingatkan soal video-video tersebut, kemudian menghapus tayangan-tayangan tersebut.
"Video-video itu melanggar kebijakan kami dan sudah dihapus," terang Facebook sembari menekankan bahwa isi dalam video itu digolongkan sebagai serangan teroris.
Sayang Facebook tak menerangkan lebih jauh langkah apa yang akan diambil untuk mencegah kesalahan yang sama berulang kembali.