Keamanan Perangkat Huawei Memperpanas Hubungan AS dan China

Senin, 08 April 2019 | 14:30 WIB
Keamanan Perangkat Huawei Memperpanas Hubungan AS dan China
Ilustrasi Amerika Serikat vs China. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama beberapa bulan belakangan ini, perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia tengah menimbang-nimbang dengan apa yang harus dilakukan terhadap Huawei. Amerika Serikat sendiri tanpa ragu melarang penggunaan perangkat Huawei dari jaringan telekomunikasi Amerika, dengan alasan kekhawatiran keamanan.

Sebagian besar para ahli di Amerika Serikat melihat Huawei terhubung dengan pemerintah China dan digunakan sebagai mata-mata. Meski begitu, tidak semua orang merasa yakin Huawei adalah ancaman.

Salah satunya adalah Houlin Zhou, seorang Sekretaris Jenderal Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU). Ia terpilih pada Plenipotentiary Conference ITU tahun 2014. ITU sendiri merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk layanan, promosi, kolaborasi, dan standarisasi teknologi TIK.

"Jika Anda menemukan sesuatu yang salah, maka Anda dapat menagih (Huawei) dan menuduh mereka. Tetapi jika kita tidak memiliki apapun untuk dimasukkan dalam daftar hitam, saya pikir ini tidak adil," ucap Zhou, terkait keprihatinanya atas kurangnya bukti pada tuduhan Amerika Serikat terhadap Huawei.

Baca Juga: iPhone 11 Bisa Deteksi Bau Badan, Benarkah?

Logo Huawei di sebuah gedung di Vilnius, Lithuania. [Shutterstock]
Logo Huawei di sebuah gedung di Vilnius, Lithuania. [Shutterstock]

Dilansir dari The Verge, pada saat yang sama para pejabat Amerika Serikat semakin bersikeras bahwa semua perusahaan China berpotensi untuk dicurigai. Pada sebuah forum cybersecurity yang diselenggarakan pada pekan lalu, kepala cybersecurity dan Infrastruktur DHS, Chris Krebs mengatakan, keprihatinan utama berfokus pada rezim hukum negara asal, bukan produk yang dikirimkan.

"Fokus kami bukan pada negara asal, atau perusahaan, tetapi ini tentang apa itu aturan hukum di mana produk itu berasal. Ini adalah kebangkitan negara-negara otoriter dan bagaimana mereka mengoperasikan sektor teknologi mereka," ucap Krebs.

Walaupun pada awalnya ini merupakan permasalahan yang dihadapi hanya antara Huawei dan Amerika Serikat, namun tampaknya kini seolah hal tersebut menjadi permasalahan antara Amerika Serikat dan China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI