Suara.com - Para peneliti di perusahaan keamanan siber UpGuard menemukan setidaknya 540 juta data pengguna Facebook telah bocor dan dapat diakses oleh publik.
Dalam sebuah postingan di blog resmi perusahaan UpGuard disebutkan bahwa data yang bocor terhubung ke perusahaan media yang berbasis di Meksiko bernama Cultura Colectiva.
Kumpulan data tersebut berisi lebih dari 146 GB yang terdiri dari 540 juta data pribadi. Data tersebut mencakup rekaman komentar, daftar Like, reaksi pengguna, hingga nama pribadi pengguna.
Tak hanya itu, kebocoran data tersebut juga terhubung ke aplikasi pihak ketiga yang terintegrasi dengan Facebook, yang dikenal dengan aplikasi At The Pool.
Baca Juga: Realisasi Tanah Objek Reforma Agraria KLHK Capai 2,4 Juta Hektare
Dalam aplikasi tersebut berisi data yang cukup sensitif termasuk dengan kebocoran 22.000 kata sandi. Kebocoran data kata sandi itu kemungkinan merupakan kata sandi untuk aplikasi At The Pool.
Meski bukan kata sandi akun Facebook pengguna, hal tersebut tetap berisiko jika pengguna menggunakan kata sandi yang sama di seluruh akun miliknya.
Data lainnya yang mengalami kebocoran juga mencakup daftar teman, Like, grup yang diikuti pengguna, hingga tempat pengguna pernah melakukan check-in. Kedua set data yang bocor tersebut disimpan dalam bucket penyimpanan cloud Amazon Web Services (AWS).
Setiap set data yang disimpan di dalam bucket AWS dikonfigurasikan untuk memungkinkan publik mengunduh file tersebut. Berdasarkan keterangan dari blog resmi UpGuard, pihaknya telah menemukan kebocoran data tersebut dan memberi tahu AWS sejak 28 Januari lalu.
Namun, hingga tanggal 21 Februari 2019 data-data tersebut masih belum diamankan dan AWS hanya mengatakan akan mencari cara terbaik untuk menangani situasi tersebut.
Baca Juga: Raih Penghargaan Pemeran Pria Terbaik IBOMA, Denny Sumargo Tak Percaya
Kemudian pada 3 April lalu ketika Facebook dihubungi Bloomberg untuk berkomentar mengenai database yang bocor dan disimpan AWS, barulah data tersebut diamankan.