Suara.com - Pangeran Harry dari Inggris mengatakan bahwa game tembak-tembakan Fortnite seharusnya dilarang. Pendapat itu dikemukakan salah satu anggota Kerajaan Inggris tersebut dalam sebuah pertemuan dengan kaum muda di London, Rabu (3/4/2019).
Harry, putera dari Putri Diana dan Pangeran Charles itu, game berkonten kekerasan seperti Fortnite memiliki efek negatif dan bisa membuat pemainnya ketagihan, bahkan lebih dari narkotika serta alkohol.
"Media sosial lebih adiktif ketimbang narkotika dan alkohol, dan ia lebih berbahaya karena dianggap normal serta tak dilarang," kata Harry ketika berbicara dalam topik yang berkaitan dengan kesehatan mental.
"Permainan seperti Fortnite misalnya, tidak bagus untuk anak-anak. Orang tua sudah menyerah, mereka tak tahu apa yang harus diperbuat," lanjut dia.
"Fortnite seharusnya dilarang. Apa untungnya memiliki game seperti itu di dalam rumah tangga kita?" imbuh Harry seperti dilansir dari Evening Standard.
"Game itu diciptakan untuk membuat orang ketagihan; bentuk ketagihan yang membuat kita duduk di depan komputer selama mungkin. Ini sangat tak bertanggung jawab," tegas Harry.
Kritik dari Pangeran Harry menambah panjang daftar kecaman terhadap game-game berkonten kekerasan seperti Fortnie dan PUBG, terutama setelah terjadinya serangan teroris terhadap umah Muslim di Selandia Baru pada Maret lalu.
Di Indonesia sendiri Majelis Ulama Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia beberapa waktu lalu bertemu untuk membahas tentang efek negatif game-game berkonten kekerasan. Bahkan ada wacana agar MUI mengharamkan game-game tersebut.