Suara.com - WhatsApp meluncurkan fitur untuk mengecek kebenaran berita menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di India. Sebagaimana laporan Reuters yang diteruskan The Verge pada Rabu (3/4/2019), pengguna WhatsApp bisa meneruskan pesan ke Checkpoint Tipline yang dipimpin oleh startup lokal Proto. Nantinya, tim ini akan melakukan validasi untuk menandai apakah pesan tersebut benar atau salah.
Sementara itu, pesan-pesan yang dikirimkan pengguna ini nantinya akan dipakai untuk membuat database yang digunakan dalam mempelajari dan memahami penyebaran informasi hoaks.
Di negara yang kondang dengan industri film Bollywood itu, WhatsApp kerap dikritik karena tidak bisa menyaring kabar hoaks yang disebarkan secara berantai. Sedangkan di Brasil, layanan pesan instan milik Facebook ini dituding memfasilitasi penyebaran informasi viral selama pemilihan umum di Negeri Samba, beberapa tahun lalu.
Layanan pemeriksaan fakta WhatsApp ini sendiri sudah diluncurkan pada 2 April 2019 untuk para penggunanya di India. Untuk sementara, validasi kabar hoaks memerlukan waktu selama dua jam.
Baca Juga: Hindari Mesin Pincang, Ganti Busi R4 Jangan Hanya Satu
Menurut pendiri Proto, Ritvvij Parrikh dan Nasr ul Hadi, tujuan fitur baru WhatsApp ini adalah untuk mempelajari fenomena informasi yang salah dalam skala yang luas.
"Semakin banyak data mengalir, kita akan bisa mengidentifikasi yang paling rentan atau terpengaruh. Mulai dari disinformasi masalah, lokasi, bahasa, wilayah, dan banyak lagi," ujar Proto.
Untuk sementara, Checkpoint Tipline baru bisa melakukan verifikasi pesan dalam lima bahasa, yakni Inggris, Hindi, Telugu, Bengali, dan Malayalam.