Suara.com - Tencent dikabarkan tertarik untuk menggarap platform gaming berbasis komputasi awan alias cloud. Hal ini diungkap CNBC yang melaporkan pada Rabu (3/4/2019), bahwa raksasa teknologi asal China itu sudah mengundang beberapa komunitas game dari wilayah Shanghai dan Guangdong untuk menguji platform game lewat situs bernama Start.
Dalam deskripsi yang tertera di situs itu, terdapat tulisan dalam bahasa Mandarin yang berarti, "Anda bisa bermain di perangkat apa pun."
Menurut laporan CNBC, platform cloud gaming dari Tencent ini masih dalam tahap awal dan belum diketahui perihal ketersediaannya secara global.
Langkah agresif Tencent ini merupakan persiapan untuk bersaing di pasar video game yang nilai globalnya mencapai 135 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Jalani Tes Resmi, Mick Schumacher Terkesan Jet Darat F1 Ferrari
Selain itu, sejumlah analis memperkirakan bahwa platform game berbasis game akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan, terlebih setelah Google memperkenalkan Stadia, belum lama ini.
Berbeda dengan game konsol, game berbasis cloud memungkinkan pemain untuk bermain game dengan cara streaming, tanpa perlu mengunduh data ke ponsel atau konsol.
Jadi, biaya yang dikeluarkan untuk bermain game menjadi lebih murah karena pemain hanya perlu koneksi internet yang baik dan lancar untuk bermain game.
Dari kacamata bisnis, platform game berbasis cloud menjadi peralihan setelah industri game selama ini meraup uang dari penjualan game secara fisik, satu paket dengan konsolnya.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, monetisasi uang dalam game juga bisa dihasilkan dari DLC (downloadable content) atau konten yang dijual di dalam game.
Baca Juga: Keren, Pengguna Jalan Raya di Blitar Dapatkan Sosialisasi Tilang Rokok