Terkait Penembakan di Selandia Baru, Facebook Perketat Akses Live Streaming

Selasa, 02 April 2019 | 14:40 WIB
Terkait Penembakan di Selandia Baru, Facebook Perketat Akses Live Streaming
Ilustrasi Facebook. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada 29 Maret lalu, Facebook secara resmi memperketat aturan streaming video langsung (live streaming) sebagai tanggapan atas layanannya yang digunakan untuk menyiarkan penembakan di masjid di Selandia Baru. Atas kejadian tersebut, banyak orang mempertanyakan dengan tepat bagaimana platform online seperti Facebook digunakan untuk mengedarkan video serangan yang mengerikan.

"Setelah serangan teroris, kami mengambil tiga langkah yaitu memperkuat aturan untuk menggunakan Facebook Live, mengambil langkah lebih lanjut untuk mengatasi kebencian di platform kami, dan mendukung komunitas Selandia Baru," ucap Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook, seperti yang dikutip dari The Star.

Facebook juga berinvestasi dalam meningkatkan perangkat lunak yang dapat dengan cepat mengidentifikasi video atau gambar kekerasan yang diedit untuk mencegah pengguna platform tersebut membagikan konten atau mempostingnya kembali.

Ilustrasi live streaming. [Shutterstock]
Ilustrasi live streaming. [Shutterstock]

"Sementara video serangan Selandia Baru asli dibagikan secara Live, kami tahu bahwa video ini menyebar terutama melalui orang-orang yang membagikan ulang dan mengeditnya kembali untuk membuat sistem kami lebih sulit untuk memblokirnya," tambah Sandberg.

Baca Juga: Berita Hoaks Naik Tajam Jelang Pemilu

Di tengah tekanan dari pemerintah di seluruh dunia terkait video penembakan tersebut, Facebook telah meningkatkan alat pembelajaran dan alat kecerdasan buatan untuk menemukan dan menghapus konten yang penuh kebencian. Sandberg menambahkan bahwa Facebook berkomitmen memperkuat kebijakan perusahaan, meningkatkan teknologi, dan bekerja dengan para ahli untuk menjaga keamanan Facebook.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI