2. Hujan Meteor Virginid
Meskipun termasuk ke dalam kelompok hujan meteor minor atau berintensitas rendah, hujan meteor Virginid akan mencapai puncakya pada 12 April mendatang. Hujan meteor tahunan ini muncul ketika Bumi melewati aliran puing yang ditinggalkan oleh komet dan asteroid. Diprediksi akan ada sekitar 5 meteor per jam, dengan syarat pengamatan dilakukan di lokasi yang minim polusi cahaya.
Titik radian hujan meteor ini akan berada di rasi bintang Virgo. Di langit Indonesia sendiri, hujan meteor ini akan muncul di ketinggian 78 derajat di atas cakrawala timur.
3. Elongasi Barat terjauh Merkurius
Baca Juga: Jadi Pilot Wanita Bergaji Selangit, Athira Farina : Cowok Itu Lemah
Istilah elongasi dalam astronomi sendiri merupakan pemisahan sudut antara sebuah planet dengan Matahari dengan Bumi sebagai titik acuan. Semakin besar angka sudut elongasi sebuah planet, maka semakin jauh posisinya di langit Bumi dari Matahari sehingga dapat diamati ketika Matahari telah terbenam.
Menurut in-the-sky.org, Merkurius akan mencapai sudut elongasi barat terjauh dari Matahari pada 12 April mendatang, bersamaan dengan peristiwa hujan meteor Virginid. Peristiwa elongasi ini dapat diamati mulai pukul 05:00 waktu setempat di Indonesia.
Nantinya, Merkurius akan tampak seperti bintang kuning kecil yang tidak berkelap-kelip di langit timur. Merkurius akan mencapai ketinggian maksimum 25 derajat di atas cakrawala timur saat Matahari terbit.
Menariknya, saat Merkurius mencapai elongasi barat terjauhnya, planet tersebut akan bersebelahan dengan Venus. Untuk membedakannya, Venus akan bersinar lebih terang daripada Merkurius.
Baca Juga: Kominfo Buka Suara soal Tol Langit