Suara.com - Peneliti dari Korea Selatan menemukan 36 kelemahan baru yang terdapat pada jaringan standar 4G LTE. Untuk mencapai kesimpulan tersebut, para peneliti keamanan dari Korea Institute of Science & Technology menggunakan teknik yang disebut dengan fuzzing.
Seperti laporan The Inquirer yang dikutip pada Minggu (31/3/2019), mereka mengklaim telah menemukan kerentanan yang memungkinkan penjahat siber untuk mengakses lalu lintas data pengguna, mendistribusikan pesan teks palsu, mengganggu komunikasi antara operator dengan pengguna ponsel, memblokir panggilan, hingga memutus jaringan internet dari operator.
Di sisi lain, teknik fuzzing yang dilakukan para peneliti mengantarkan mereka pada 36 kerentanan baru untuk jaringan 4G LTE. Padahal dalam studi sebelumnya, para peneliti lain hanya menemukan 15 kelemahan.
"Berdasarkan pada properti keamanan, LTEFuzz menghasilkan dan mengirimkan kasus uji ke jaringan target, dan mengklasifikasikan perilaku bermasalah dengan hanya memonitor log sisi perangkat," tulis para peneliti dalam laporannya.
Baca Juga: Keren, Samsung Ciptakan Vas Bunga Ajaib yang Bisa Jadi Pemadam Api
"Oleh karena itu, kami menemukan 36 kerentanan, yang belum diungkapkan sebelumnya. Temuan ini dikategorikan ke dalam lima jenis: Penanganan yang tidak tepat dari prosedur awal yang tidak dilindungi, permintaan polos, pesan dengan perlindungan integritas yang tidak valid, pesan ulang, dan prosedur keamanan untuk memotong (jaringan)," tandasnya.