Suara.com - Sebuah helikopter buatan badan antariksa Amerika Serikat (NASA) siap diterbangkan di Mars setelah menjalani serangkaian uji coba di Bumi.
"Berikutnya kami kami akan terbang di Mars," kata MiMi Aung, manajer proyek helikopter NASA seperti diwartakan CNet, Jumat (29/3/2019).
Helikopter itu dikembangkan NASA untuk mengukur apakah Mars bisa mendukung sebuah kendaraan terbang layaknya di Bumi. Hingga saat ini NASA masih meneliti permukaan Mars menggunakan rover atau mobil robotik.
Atsmosfer Mars, berbeda dari Bumi, sangat tipis. Selain itu, suhu udara di Mars juga bisa sangat dingin sehingga bisa merusak perangkat elektronik sensitif.
Untuk memastikan helikopter itu bisa beroperasi di Mars, NASA telah mengujinya dalam laboratorium yang dirancang untuk meniru lingkungan ekstrem Mars.
Meski demikian helikopter ini bukan seperti helikopter di Bumi. Ukurannya kecil, dengan dua bilah baling-baling sepanjang 1,8 meter dan bobotnya cuma 1,8 kilogram. Ia memanfaatkan energi surya dan tak memiliki awak, layaknya drone.
Helikopter itu diuji dalam sebuah simulator di laboratorium Jet Propulsion NASA di California, AS. Simulator itu sendiri adalah sebuah tabung kedap udara yang ukurannya setara dengan separuh bus sekolah.
Dalam tabung itu para peneliti menciptakan atmosfer mirip di Mars dan menerbangkan helikopter itu di dalamnya. Mereka juga menciptakan gaya gravitasi yang meniru Mars.
Hasilnya helikopter itu cuma bisa terbang setinggi 5 sentimeter di atas permukaan. Dalam uji coba kedua, helikopter tersebut bisa terbang selama satu menit.
Rencananya helikopter itu, demikian dilansir dari Space.com, akan dikirim ke Mars pada 2020 mendatang. Ia ditargetkan tiba di Planet Merah itu pada Februari 2021. Di sana ia akan dipasang pada sebuah mobil robotik baru NASA.