Ilmuwan: Jangan-jangan Manusia Adalah Penghuni Kebun Binatang Alien

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 29 Maret 2019 | 06:15 WIB
Ilmuwan: Jangan-jangan Manusia Adalah Penghuni Kebun Binatang Alien
Para ilmuwan menduga manusia dalah penghuni kebun binatang alien. Ilustrasi tangan manusia memegang pagar kawat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia adalah penghuni kebun binatang alien, demikian salah satu teori yang diutarakan oleh para ilmuwan untuk menjawab salah satu misteri terbesar abad ini: mengapa kita tak kunjung bertemu dengan atau menerima pesan dari alien?

Skenario ini merupakan satu dari beberapa teori yang diajukan dalam pertemuan sejumlah ilmuwan internasional yang digelar oleh organisasi nirlaba Messaging Extraterresterial Intelligence (METI) di Paris, Prancis, pada 18 Maret lalu.

Dalam pertemuan itu berkumpul sekitar 60 ilmuwan yang meneliti tentang kemungkinan menjalin komunikasi antara manusia dengan kehidupan lain di luar Bumi atau alien.

Yang diperdebatkan para ilmuwan itu dalam pertemuan tersebut adalah apa yang disebut sebagai The Great Silence atau Keheningan Akbar: tentang mengapa para alien - jika mereka benar-benar ada - tak kunjung mengubungi manusia.

Teka-teki itu masih berkaitan dengan Paradoks Fermi yang diajukan fisikawan Italia, Enrico Fermi pada 1950. Fermi ketika itu bertanya: mengapa manusia tak kunjung bertemu dengan alien ketika di alam semesta terdapat miliaran bintang seperti Matahari yang dikelilingi oleh planet-planet mirip Bumi?

Untuk menjawab teka-teki itu, para ilmuwan mengemukakan sebuah teori yang disebut zoo hypothesis atau hipotesis kebun binatang.

Pertama kali diutarakan pada 1970an, hipotesis itu mengatakan bahwa Bumi sebagai planet sudah berada di bawah pengawasan pawang kebun binatang galaksi yang memang bersembunyi agar tak ditemukan oleh manusia.

Dalam pertemuan yang digelar oleh METI itu, dijelaskan bahwa jangan-jangan alien sudah mengetahui keberadaan Bumi dan terus mengawasi kita, sama seperti pawang mengawasi hewan-hewan dalam kebun binatang.

Jika benar-benar demikian, jelas Presiden METI, Douglas Vakoch, maka manusia harus meningkatkan kemampuan untuk menciptakan pesan agar pesan-pesan itu bisa sampai pada para pawang sehingga mereka menyadari bahwa kita sebenarnya sudah cukup cerdas.

Contohnya, jelas dia, jika seekor zebra di kebun binatang tiba-tiba bisa berhitung maka manusia akan kembali mengevaluasi kemampuan kognisi binatang tersebut dan berusaha untuk memberikan respon.

Tetapi bagaimana jika hipotesis itu tak terbukti?

Jean-Pierre Rospars - direktur riset kehormatan pada Institut National de la Recherche Agronomique yang bermarkas di Paris, yang juga salah satu pemimpin diskusi tersebut - mengatakan ada kemungkinan para alien yang memiliki peradaban lebih tinggi sengaja mengisolasi manusia.

Tujuannya agar perkembangan kebudayaan manusia tak terganggu atau rusak akibat adanya pertemuan dengan alien lain di alam semesta.

Tetapi penting ditekankan bahwa teori ini bukan satu-satunya penjelasan mengapa kita tak kunjung bertemu alien. Ada banyak teori yang berusaha menjawab pertanyaan dalam Paradoks Fermi.

Misalnya ada yang bilang bahwa para alien sebenarnya sudah punah karena planet mereka hancur akibat kehabisan sumber daya atau karena mereka tak mampu keluar dari planet raksasa tempat mereka hidup, karena gaya gravitasi di sana terlalu kuat. (Live Science)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI